Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru: Mengeluh atau Resilience untuk Melakukan Perubahan?

22 Januari 2024   10:59 Diperbarui: 22 Januari 2024   12:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi seorang guru bukanlah tugas yang mudah. Tantangan dan tekanan dari berbagai aspek dapat membuat seseorang merasa tertekan dan cenderung mengeluh. Namun, artikel ini akan membahas bagaimana guru dapat memilih untuk melakukan perubahan dan meningkatkan sifat resilien mereka. Berikut adalah tiga cara bagaimana seorang guru dapat memperbaiki diri untuk bersikap resilien.

1. Praktik Mindfulness dan Refleksi:

  • Mindfulness dalam Kelas: Guru dapat memulai dengan menerapkan mindfulness di kelas. Memberikan momen singkat untuk menghentikan aktivitas dan memfokuskan perhatian siswa pada pengalaman saat itu dapat menciptakan atmosfer yang tenang.
  • Refleksi Pribadi: Selain itu, melakukan refleksi pribadi setiap hari dapat membantu guru memahami perasaan dan reaksi mereka terhadap situasi tertentu. Ini memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi pola pikir negatif dan mencari solusi konstruktif.

2. Pembelajaran Berkelanjutan:

  • Menghadiri Pelatihan dan Seminar: Guru dapat memilih untuk terus mengasah keterampilan mereka melalui keikutsertaan dalam pelatihan dan seminar. Ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan pengajaran.
  • Membaca dan Studi Kasus: Membaca buku-buku tentang pendidikan dan studi kasus sukses di dunia pendidikan dapat memberikan ide-ide baru dan memotivasi guru untuk menguji strategi baru dalam kelas mereka.

3. Kolaborasi dan Dukungan Sosial:

  • Tim Kolaboratif: Bergabung dengan tim kolaboratif di sekolah dapat membuka peluang untuk berbagi pengalaman dan strategi mengajar dengan rekan guru. Kolaborasi dapat menjadi sumber dukungan yang kuat dan saling memberikan energi positif.
  • Mentorship: Mencari mentor atau menjadi mentor bagi sesama guru dapat membentuk hubungan yang mendukung pertumbuhan profesional. Mentorship memberikan peluang untuk berbagi pengalaman dan memperoleh pandangan yang berharga.

 

Mengeluh bisa menjadi respons alami terhadap tekanan dan kesulitan di dunia pendidikan, tetapi menjadi resilien memerlukan tindakan nyata untuk melakukan perubahan positif. Melalui praktik mindfulness, pembelajaran berkelanjutan, dan kolaborasi, seorang guru dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan. Pilihan untuk melihat perubahan sebagai peluang pembelajaran adalah kunci untuk membangun ketahanan dan memperoleh kepuasan yang lebih besar dalam profesi mengajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun