10. Babah Bike
Cerita Babah Bike hampir mirip dengan Kreuz. Jika Kreuz menciptakan "Brompton rasa lokal" maka Babah Bike menciptakan Surly rasa lokal. Surly adalah merk sepeda asal Amerika yang terkenal sebagai sepeda touring yang sangat bandel untuk perjalanan jauh dengan beban berat, karena frame nya terbuat dari bahan chromoly. Sayangnya karena segmennya kecil, perusahaan seperti PT Insera Sena (Polygon) dan PT Terang Dunia Internusa (United) tidak terlalu tertarik membuat sepeda dengan frame chromoly walaupun mereka pernah membuatnya beberapa tahun yang lalu. Segmen inilah yang diisi oleh Babah Bike yang membuat sepeda touring secara custom.
Perusahaan diatas merupakan produsen sepeda dalam negeri yang membangun dan menjual brand sepeda sendiri. Jika dibandingkan dengan sepeda brand luar seperti Tern dan Marin (dijual melalui jaringan Rodalink), Dahon dan Merida (dijual melalui jaringan Bike Colony atau Ace Hardware), Triban dan Rockrider (dijual melalui jaringan Decathlon), London Taxi (dijual melalui jaringan Jefferys Indonesia) Giant (dijual melalui jaringan PT Roda Sentra Asia) maupun merk seperti Brompton, Trek, Specialized, FNHON, Cannondale, Cervelo, dll yang didatangkan melalui berbagai importir umum, kesepuluh produsen sepeda tadi jauh lebih mendominasi pasar.
Mungkin bagi yang tahu lebih dalam mengenai hobi sepeda, banyak juga yang mengkritik bahwa ada juga dari perusahaan diatas yang hanya "merakit" komponen sepeda yang didatangkan dari negara lain dan hanya menempelkan stiker merk dalam negeri supaya terlihat merupakan produk Indonesia. Walaupun ada juga yang benar-benar melakukan pembuatan frame mulai dari aluminium lembaran, membentuknya, kemudian mengelasnya menjadi satu sepeda utuh.
Di era perdagangan global seperti sekarang mendapatkan supplier yang hanya memproduksi suatu komponen bahan baku dengan harga murah sangat mudah dan menjadi tidak ekonomis untuk suatu perusahaan menciptakannya dari nol. Bahkan perusahaan sekelas Apple pun tidak benar-benar memproduksi smartphone mereka di fasilitas produksi milik sendiri. Komponen smartphone dibuat oleh berbagai supplier seperti baterai yang dibuat oleh Simplo (China), modul kamera bikinan Sony (Jepang), Chipset dibuat oleh Samsung (Korea) dan layar merupakan bikinan LG (Korea), kemudian semua komponen tersebut dikirim ke fasilitas perakitan Foxconn di India.
Hal ini membuat garis batas antara "merakit" dan "membuat" menjadi sangat tipis. Airbus, produsen pesawat komersial patungan banyak negara Eropa, juga bisa dibilang "hanya merakit" pesawat terbang karena ribuan komponennya didatangkan dari berbagai perusahaan di berbagai negara seperti Korea Selatan dan Puerto Rico. Komponen yang paling penting, yaitu mesin jet biasanya diproduksi oleh General Electric atau Pratt & Whitney.
Untuk sepeda sendiri, kebanyakan komponen groupset sepeda dalam negeri menggunakan Shimano atau SRAM, ban antara merk Maxxis atau Kenda dan suspensi memakai ZOOM atau SR Suntour kecuali untuk produk kelas atas biasanya memakai suspensi dari Fox. Taiwan sudah lama terkenal menjadi negara surganya penghasil komponen sepeda karena hampir semua perusahaan diatas memiliki fasilitas produksi di Taiwan dan kebanyakan komponen sepeda di Indonesia berasal dari Taiwan atau China.Â
Dengan semua komponen berasal dari luar, maka hanya menyisakan sedikit ruang untuk berkreasi seperti bentuk frame, desain produk, dan kualitas berbagai komponen yang dipilih (biasanya dilakukan oleh divisi R and D atau departemen pengembangan produk) menjadi satu sepeda utuh untuk kemudian dijual dan dipasarkan di Indonesia. Jadi kesepuluh produsen sepeda diatas, bisa dikatakan merupakan produsen sepeda dalam negeri karena membangun brand dari nol kemudian melakukan berbagai usaha agar produk mereka semakin dikenal dan menjadi pemain yang signifikan bagi industri sepeda di tanah air. Jadi jika baru kali ini memutuskan untuk membeli sepeda, mulailah dari mencari-cari produk dalam negeri terlebih dahulu. Dengan harga yang sama, membeli sepeda lokal bisa mendapatkan produk dengan kualitas yang jauh lebih baik dibanding sepeda impor.
Yuk! Belanja Produk (sepeda) Dalam Negeri, Untuk Memperkuat Ekonomi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI