Mohon tunggu...
Zulfihadi
Zulfihadi Mohon Tunggu... Wirausaha, Penggiat literasi, Hobi sejarah, budaya lokal dan cerita inspirasi

Kebahagiaan adalah pangkal keimanan, kesehatan dan kekayaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sandeq Race Vs Siluba Sandeq: Menakar Keunggulan Branding dan Daya Promosi

18 Mei 2025   14:27 Diperbarui: 18 Mei 2025   14:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi, bukan bentuk perahu sandeq yang sebenarnya (Sumber: Ai/ChatGPT))

Sandeq, perahu layar tradisional khas Mandar, telah menjadi ikon budaya maritim Sulawesi Barat.

Dalam upaya melestarikan dan mempromosikan warisan ini, muncul dua nama acara yang mencolok: Sandeq Race dan Sandeq Siluba.

Keduanya mengusung misi serupa, yakni membumikan budaya bahari Mandar di tingkat nasional dan internasional.

Namun, dari segi branding dan promosi, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya. Berikut perbandingannya:

1. Daya Tarik Global: Sandeq Race Lebih Universal

Nama Sandeq Race memiliki keunggulan dalam daya tarik internasional. Kata "Race" secara langsung menyiratkan perlombaan atau balapan, istilah yang mudah dipahami oleh audiens global tanpa perlu banyak penjelasan. 

Ini memberikan keuntungan dalam promosi ke luar negeri, termasuk potensi diliput media internasional, masuk ke kalender wisata bahari dunia, hingga menarik wisatawan mancanegara.

Sebaliknya, Siluba Sandeq memiliki nuansa yang lebih lokal dan memerlukan penjelasan tambahan. Kata "Siluba" (dalam bahasa Mandar berarti berlayar bersama atau melaju bersama) kurang familiar di luar konteks budaya Mandar, sehingga secara branding lebih sulit menembus pasar global tanpa kampanye interpretatif yang intens.

2. Kekuatan Emosional dan Budaya Lokal: Siluba Sandeq Lebih Dekat dengan Masyarakat

Meski kurang universal, Siluba Sandeq memiliki kekuatan pada aspek emosional dan identitas budaya. Nama ini menyuarakan semangat kebersamaan dan filosofi orang Mandar, menjadikannya lebih mengakar di hati masyarakat lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun