Akibatnya, prosesor tidak bisa melepaskan panas dengan optimal, dan suhu akan terus naik meski aktivitas laptop tergolong ringan. Inilah alasan kenapa laptop lama atau yang belum pernah diservis bisa cepat panas walau hanya digunakan untuk membuka file dokumen.
3. Ventilasi Tertutup atau Tersumbat
Hal sepele seperti meletakkan laptop di atas bantal, kasur, atau permukaan lunak lainnya juga bisa menghalangi ventilasi. Jika udara panas tidak bisa keluar, suhu internal akan meningkat. Banyak pengguna tidak sadar bahwa cara meletakkan laptop sangat memengaruhi suhu kerjanya.
Letakkan laptop di atas meja yang datar dan keras, atau gunakan cooling pad agar ventilasi tidak tertutup dan udara bisa mengalir dengan baik.
4. Desain Laptop yang Tipis atau Kurang Ideal
Laptop yang didesain tipis sering kali memiliki sistem pendinginan yang terbatas. Ruang sempit di dalam bodi membuat ukuran kipas lebih kecil, aliran udara terbatas, dan pembuangan panas tidak seefektif laptop dengan bodi lebih besar. Selain itu, laptop dengan spesifikasi rendah yang dipaksa bekerja terus menerus juga mudah mengalami overheat.
Pada dasarnya, laptop dengan desain minimalis memang memiliki batas kemampuan dalam mengelola panas. Jika digunakan terus-menerus, bahkan untuk tugas ringan, tetap ada kemungkinan suhu cepat meningkat.
Dampak Jika Dibiarkan Terlalu Lama
Jangan anggap remeh laptop yang cepat panas. Jika dibiarkan tanpa solusi, beberapa risiko bisa muncul, seperti: