Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Beda Status, tapi Sama Rasa: Diputusin dengan Alasan Tidak Jelas

5 Agustus 2021   04:43 Diperbarui: 5 Agustus 2021   04:42 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi putus cinta. (Diolah kompasiana dari sumber: Thinkstock via kompas.com)

Berakhirnya hubungan dengan pacar bisa karena banyak faktor. Tapi, jika dengan alasan "terlalu baik," misalnya akan sulit dimengerti maksudnya.

Bahkan ketika hubungan sudah berakhir, bukan tidak mungkin mantan kekasih akan tidak berhenti (kembali) mengejarmu. Bisa karena merasa belum terima hingga overthingking.

Jika hubungan sudah tampak tidak jelas tentang perasaanmu dan seperti tidak yakin benar-benar ingin mengakhiri hubungan, perpisahan menjadi samar.

Selain konten seputar hubungan cinta yang berakhir, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana, kemarin.

1. Inilah Alasan Sesungguhnya Ketika Diputusin dengan Alasan Nggak Jelas

Seorang gadis menangis ketika diputusin dengan alasan tak jelas. (Sumber gambar: pexels/RODNAE Productions)
Seorang gadis menangis ketika diputusin dengan alasan tak jelas. (Sumber gambar: pexels/RODNAE Productions)

Ketika memutuskan banyak sekali alasan yang tidak masuk akal, ini tentu membuat kalian bingung.

Namun, kenapa bisa tidak masuk akal, karena mengada-ngada alasannya. Sebenarnya ini alasan halus supaya tidak terlalu membuat kalian patah hati. (Baca selengkapnya)

2. Sediakan Karpet Merah untuk Menantumu

ilustrasi menantu dan mertua. (Sumber: shutterstock via kompas.com)
ilustrasi menantu dan mertua. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Mertua mesti memberikan contoh adab yang baik terhadap menantu, ada adab yang terkait dengan penerimaan atas menantu.

Itulah "karpet" yang digelar mertua pada menantu! (Baca selengkapnya)

3. Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran di SD, Beda Status tapi Sama Rasa

Ilustrasi: Guru SD | Sumber: Dokumentasi Tanoto Foundation/SASHA via Kompas.com
Ilustrasi: Guru SD | Sumber: Dokumentasi Tanoto Foundation/SASHA via Kompas.com

Jikalau dulu beban literasi calistung, adab, dan karakter utamanya menjadi beban bagi wali kelas SD, sekarang sudah bukan zamannya lagi.

Pasalnya, antara guru kelas dan guru mata pelajaran keduanya punya tujuan, rasa, dan peran penting yang sama. (Baca selengkapnya)

4. Narsisisme ala Politisi +62, Kampanye di Balik Ucapan Selamat

Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emas. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN via kompas.com)
Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emas. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN via kompas.com)

Rasanya akan amat sulit untuk dibantah bahwa munculnya potret wajah mereka dalam momen akbar, seperti Olimpiade, bukan manifestasi dari pencitraan.

Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emasi setelah mengalahkan Chen/Jia Yi Fan dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

Bukan, itu bukan pencitraan. Itu ingin narsis, namanya. (Baca selengkapnya)

5. Martabat Ksatria Greysia dan Apriyani

Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/ALEXANDER NEMENOV via Kompas.com) 
Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/ALEXANDER NEMENOV via Kompas.com) 

Drama sembilan pukulan terakhir di lapangan pertandingan Musashino Forest Park Tokyo hari Senin (2/8) itu memang memicu keharuan nasional.

Mata jadi berkaca-kaca. Tumpah semua keharuan bahagia dalam air mata menggenang.

Terima kasih, Greysia dan Apriyani. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun