Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ramadhan 2021, Manchester United PHP? Hingga Kena Prank Tebing Keraton

14 April 2021   02:35 Diperbarui: 14 April 2021   04:30 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari element.envanto.com

Kementerian Agama telah menetapkan 1 Ramadhan 1442 H pada Selasa (13/04/2021).

Ketetapan itu berdasarkan hasil sidang isbat setelah menerima laporan pemantau hilal yang diturunkan di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia, di kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Bersamaan dengan datang bulan suci Ramadhan, konten-konten terkait itu pun mendominasi di Kompasiana.

Selain itu ada juga kemungkinan Manchester United menjuarai Liga Inggris, hingga kena prank Tebing Keraton.

Berikut konten menarik dan populer di Kompasiana:

Ramadhan Tiba: Kuatkan Fisik, Lembutkan Hati, dan Luruskan Motivasi

Kompasianer Ozy Alandika mengatakan meskipun Ramadhan kali ini masih di tengah kondisi pandemi, optimisme menjadi poin utama menjalankan puasa.

Menurutnya juga pandemi juga mengajarkan kepada kita agar tidak perlu melakukan hal-hal yang nirfaedah.

Selain mengusir segenap hal nirfaedah, dalam menyongsong tibanya Ramadhan, ia menyampaikan perlunya menata fisik, hati, dan motivasi. (Baca selengkapya)

Tidak Etis Salesman Memaksa Konsumen Supaya Produknya Laku

Di tengah persaingan bisnis yang ketat, maka mau tidak mau organisasi bisnis menerapkan target yang tinggi kepada departemen penjualan. Sementara para manajer penjualan tidak mampu menerjemahkan target dengan baik.

Manajer penjualan hanya mengarahkan pasukan penjualan dengan target tertentu. Mereka diberikan sedikit gaji dan komisi yang menjanjikan dari penjualan. Namun, mereka tidak dibekali pengetahuan dan etika sebagai seorang tenaga penjualan.

Akibatnya para penjual ini tidak punya integritas dan melakukan praktik penjualan hanya mengejar target untuk memperoleh komisi dan mengorbankan hak-hak konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun