Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuota Gratis Kemendikbud Bisa Digunakan Nonton YouTube, tapi...

3 Maret 2021   14:19 Diperbarui: 29 Maret 2021   13:51 2317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pelajar saat istirahat sejenak di luar Balai Warga RT 05/RW 02 Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020). JAK Wifi adalah program internet gratis dari Pemprov DKI Jakarta yang ditujukan untuk pelajar di permukiman padat penduduk yang kesulitan mengakses internet.(Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Kuota gratis untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tahun 2021 kembali dilanjutkan.

Akan tetapi, bagi penerima bantuan kuota belajar periode sebelumnya yang pemakaian internetnya kurang dari 1 GB tidak masuk kriteria untuk mendapatkan kuota belajar Maret 2021.

Alasannya, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mereka yang memiliki penggunaan internet di bawah angka tersebut dinilai tidak memanfaatkan kuota belajar secara efektif.

Meskipun demikian, Kompasianer Ozy V. Alandika bahwa subsidi kuota bukanlah jalan yang mampu menyentuh esensi belajar secara langsung.

"Maka dari itulah, seiring dengan telah dihadirkannya bantuan kuota, implementasinya di lapangan dikembalikan lagi kepada kebijaksanaan para penggunanya," lanjutnya.

Secara kuantitas kuota gratis yang diberikan memang mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tahun lalu mendapat 35 GB per bulan, kini hanya 10 GB.

Akan tetapi, kali ini seluruh kuota yang diberikan merupakan kuota umum sehingga bisa digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi apapun kecuali yang diblokir.

Dengan hal demikian sekiranya menjawab kegelisahan Kompasianer Ozy V. Alandika sebagai guru, yakni dengan beragamnya pilihan aplikasi belajar online itu bagus untuk memudahkan guru dan siswa.

Jadi, meskipun ada pengurangan kuota gratis yang dibagikan, setidaknya jadi tidak mubazir.

Barangkali inilah menjadi catatan bagi pemerintah dalam memberikan kuota gratis ini, bahwa setiap hari siswa menggunakan mesin pencari untuk melihat praktik bidang keahliannya (SMK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun