Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Masih Mau Memanfaatkan Keberuntungan untuk Investasi Saham?

16 Februari 2021   21:01 Diperbarui: 17 Februari 2021   22:26 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saham (sumber: Pixabay, KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI)

Dari banyaknya tokoh publik dan influencer yang membicarakan tentang saham, kini orang-orang sudah mulai mencoba melakan investasi saham --walau kecil-kecilan.

Sayangnya, investasi saham yang dilakukan masih banyak yang asal hingga mengikuti mentah-mentah saran dari tokoh publik dan influencer sehingga tidak paham akan risiko yang terjadi.

Karena dari banyak yang ditampilkan itu sekadar memberi fantasi keuntungan besar.

Nah, inilah yang mesti disadari: investasi di pasar modal menjadi pilihan yang bisa memberi keuntungan besar, akan tetapi berbanding lurus dengan risikonya yang juga besar.. Investor mesti cermat membidik emiten yang akan dibeli sahamnya.

Selain konten seputar investasi saham, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana pada rubrik "Ekonomi", di antaranya:

1. Inilah 3 Cara "Meningkatkan" Keberuntungan dalam Berinvestasi Saham

Keberuntungan Pemula, barangkali, isitilah yang tepat menurut Kompasianer Adica Wirawan untuk investor yang memperoleh "cuan" yang besar saat membeli saham untuk pertama kalinya.

Keberuntungan semacam itu, tulisnya, memang sangat mungkin terjadi meskipun investor yang bersangkutan barangkali memilih saham tadi dengan hanya mengandalkan naluri.

Namun, ada yang perlu diketahui, tidak semua orang bisa seperti itu. Tidak banyak yang "beruntung" pada investasi pertama.

"Sebab, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kalau saham komoditas yang kita beli harganya sudah jatuh lebih dari 40%, maka akan butuh waktu yang sangat lama agar harganya bisa naik kembali," tulis Kompasianer Adica Wirawan, menyontohkan. (Baca selengkapnya)

2. Gegara Corona Kredit Merana

Tidak ada yang tidak terdampak dari Pandemi Corona ini. Kompasianer Andry Natawijaya mencatat, sejak tahun lalu perbankan selaku lembaga intermediasi keuangan menghadapi realita sulit.

"Ketika perekonomian menukik terjun bebas, aspek finansial otomatis terseret menjadi seret," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun