Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

[Populer dalam Sepekan] Dilema ASN ketika Ibu Kota Pindah | Jam Kerja Pramugari

1 September 2019   17:05 Diperbarui: 1 September 2019   20:36 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Kalimantan Timur, Ibu Kota Baru (sumber: shutterstock)

Kompasianer Rustan Ibnu Abbas menuturkan, ia sudah 5 kali merasakan pindah rumah kontrakan, rasanya pasti tidak enak, capek dan was-was.

Hal itulah yang kemudian ia bayangkan terjadi pada ASN tersebut.

"Sebuah kota kecil yang jauh dari keramaian, pusat ekonomi, pusat bisnis, mall, jauh dari pusat belanja," tulis Kompasianer Rustan Ibnu Abbas.

Belum lagi, lanjutnya, kekhawatiran masalah fasilitas pendidikan, kesehatan, belanja, biaya hidup yang pasti sangat berbeda dengan kota Jakarta. (Baca selengkapnya)

3. Problematika Menghijrahkan Ibu Kota

Yang dimaksudkan hijrah oleh Kompasianer Syahirul Alim yakni "melepaskan diri" dari segala yang mengikat sebelumnya.

"Baik aturan perundang-undangan, nilai-nilai budaya masyarakat, keterikatan dengan kultur, sehingga memang memerlukan waktu yang cukup lama untuk dibicarakan, didiskusikan, dan disepakati bersama," tulisnya.

Atak kepindahan Ibu Kota ini, lanjutnya, bukan saja sekadar secara fisik; kantor, rumah, keluarga, namun juga berdimensi non-fisik: alam pikiran baru dan segala hal yang terkait dengan nuansa ideologis yang juga perlu dibarukan.

Tetapi, ada yang juga patut disimak, yaitu modernisasi juga dapat dilakukan tanpa mengorbankan nilai-nilai atau tradisi yang telah hidup dalam masyarakat. (Baca selengkapnya)

4. Pramugari Terbang ke Melbourne Pulang-Pergi, Minum Vitamin Saja!

Tersiar kabar: sebuah maskapai telah mengakui jika awak kabin, yakni pramugari dan pramugara, untuk rute penerbangan langsung dari Indonesia ke Melbourne dan Sydney tidak lagi mendapatkan fasilitas hotel.

Dalam hal ini, Kompasianer Agung Webe menjelaskan dengan runut kalau siapapun yang berada di perusahaan jasa yang sedang mengedepankan efisiensi besar-besaran, maka mesti juga memerhatikan kualitas di dalamnya.

"Apabila pramugari dipandang sebagai alat produksi, maka ia dapat dipekerjakan semaksimal mungkin, kalau perlu mentok sampai ujung maksimal jam kerja," tulis Kompasianer Agung Webe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun