Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Menyelamatkan Linimasa Twitter Kita dari Kampanye Politik?

13 November 2018   10:25 Diperbarui: 14 April 2019   20:01 1708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Selebtweet kenamaan seperti Ardibhironx menjelaskan tagar MakeTwitterGreatAgain (MTGA)muncul ketika sekarang rasa-rasanya semakin sulit untuk bercanda di Twitter.

"Kalo dulu bercandaannya apa aja gak jadi masalah, literally apa aja," katanya, ketika ditanya tentang gerakan MakeTwitterGreatAgain tersebut.

Hal itu sejalan dengan lebih mudahnya orang-orang di Twitter yang mudah tersinggung.

"Kalo sekarang boro-boro, mau bercanda aja mikir-mikir dulu "kira-kira ini bakal jadi masalah gak yah?" Gitu," lanjutnya.

Namun, kemungkinan lainnya menurut Ardibhironx yaitu Twitter sempat sepi dan ditinggal penggunanya yang pindah ke platform lain seperti Instagram dan YouTube.

"Nah mungkin MTGA itu semacem spirit buat bikin twitter asik lagi, salah satunya ya itu hestek #RecehkanTwitter. IMSO sih, In My Sotoy Opinion. wlwlwlwl," ujarnya.

***

Jagad twitter, tulis Franciano Permadi, akhir-akhir ini memuat banyak konten politik di dalamnya. Mulai kampanye tentang kelebihan pasangan calon yang akan bertarung, sampai perang tagar yang terus terjadi, lanjutnya.

Hal inilah yang membuat Franciano Permadi berpendapat kalau kampanye politik telah mengubah pesona twitter yang notabene diciptakan untuk media curhat menjadi ladang elektoral yang potensinya tak terbatas.

Dalam tulisannya tersebut, Franciano Permadi mencontohkan bagaimana twitter telah mampu meningkatkan elektabilitasnya secara instan dengan platform twitter.

"Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, pasangan Jokowi-Basuki maju dengan tingkat elektoral minim dan menang. Lalu kemenangan Jokowi-JK yang secara kekuatan politik lebih inferior dibandingkan lawan politiknya dapat menang dalam kontestasi Pilpres 2014," ungkap Franciano Permadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun