Festival tersebut diselenggarakan untuk menghormati Saint Fermin, seorang uskup dari Pamplona. Festival ini sendiri sudah berlangsung sejak abad pertengahan dan berisikan prosesi religius, tarian tradisional, dan konser.
Daya tarik utamanya tentu saja tes keberanian terhadap serbuan banteng dengan berat hingga setengah ton yang berlari di antara jalanan kota. Setiap harinya mulai pukul 08.00 pagi, ratusan orang menghadapi delapan banteng.
4. Festival Onbashira, Jepang
Negara Jepang juga memiliki tradisi yang berbahaya. Setiap enam tahun sekali, diadakan Festival Onbashira di wilayah Danau Suwa, Nagano, Jepang.
Tujuan dari festival ini adalah untuk mengganti 16 pilar balok kayu yang berdiri di sudut-sudut keempat bangunan Kuil Agung Suwa.
Untuk mengganti pilar itu, masyarakat sekitar mengambil kayu-kayu yang berasal dari pegunungan.
Cara membawa kayu tersebut adalah dengan ditunggangi dari gunung menuju ke kuil oleh beberapa orang tanpa menggunakan tali pengaman. Tak heran, ketika perjalanan dari gunung ada orang yang jatuh.
Perayaan dimulai di pegunungan pada bulan April ketika 16 pohon cemara yang dipilih dengan hati-hati di pegunungan ditebang menggunakan alat penebangan tradisional. Mereka kemudian diseret ke kuil tanpa menggunakan peralatan mekanik.
Kayu biasanya sekitar 20 meter dan mencapat berat sekitar 20 ton. Perjalanan dari gunung menuju kuil dengan jarak 10 kilometer.