Setiap Paskah tiba, penduduk Yunani melakukan festival yang bisa dibilang unik dan berbahaya. Salah satu penduduk di Pulau Chios, Yunani meyelenggarakan Festival Rouketopolemos (perang roket)
Pada perayaan itu, setiap orang memiliki roket kecil yang diproduksi oleh penduduk setempat. Roket ini nantinya akan digunakan untuk menembak target lonceng di Gereja Santo Martin dan Gereja Maria Panagia Erithiani.
Kedua jemaat akan "saling serang" menggunakan roket buatannya masing-masing. Acara yang digelar ini untuk merayakan Paskah sekaligus menandai peristiwa Kebangkitan Yesus Kristus.
Perayaan ini juga untuk memelihara adat istiadat setempat. Dalam pelaksanaan, tak semua roket sampai mengenai sasaran. Terkadang, roket juga meleset dan merusak properti warga.
Salah satu legenda mengatakan bahwa desa itu digunakan untuk menembak meriam di arah laut untuk menangkis para perompak yang mendekat.
3. Festival Saint Fermin (Bull-Run), Spanyol
Di festival ini banteng dilepas di jalanan. Sang banteng pun berlari siap menabrak para pengunjung yang memadati jalan. Tentu saja, para pengunjung festival pun ikut berlari agar terhindar dari tubrukan banteng.
Tak heran, ada saja pengunjung yang terluka setiap tahun. Sejak 1911 hingga tahun lalu, sudah sekitar 15 peserta festival yang meninggal akibat ditubruk banteng.
Para pencari hiburan dari seluruh penjuru dunia memadati lapangan. Mereka berdansa dan saling membasahi dengan minuman anggur, yang membuat baju putih menjadi merah jambu. Pengunjung memang mengenakan kostum berwarna putih dan scarf merah.
Teriakan "Viva San Fermin!" dari teras balai kota dan cahaya dari petasan yang disebut chupinazo pada siang hari, menjadi awal dari hiruk-pikuknya festival sekaligus pertanda dimulainya pesta jalanan selama sembilan hari.