Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hecate, Dewi Bulan yang Terlupakan, Berkah bagi Para Penyembah Penderitaan

18 Juni 2021   20:46 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:15 7044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hecate, Dewi Bulan yang Terlupakan, Berkah bagi Para Penyembah Penderitaan (momblogsociety.com)

Atas izin Hades, Hecate pun menemani Pesephone untuk melewati kegelapan. Agar Pesephone kuat dan dengan segera melewati penderitaannya.

Berangsur-angsur nama baik Hecate pun pulih. Manusia melihat niat baiknya untuk menemani Pesephone yang mewakili penderitaan manusia.

Namun, karena Hecate lebih banyak meluangkan waktu di dunia bawah, manusia pun melupakannya sebagai dewi yang pantas disembah.

Ia pun dilupakan sebagai seorang dewi bulan. Namun, bagi yang mengingat dan percaya kepadanya justru mendapatkan berkah yang besar. Hecate memberkati mereka dengan caranya sendiri.

Legenda beredar, Hecate bisa ditemukan pada saat malam sedang gelap-gelapnya. Menatap ke atas langit, Hecate dengan anjing hitamnya akan muncul dalam beberapa sosok yang berbeda.

Kadang sebagai seorang gadis, wanita tua, ibu, tetapi semua sama. Ia tampil dengan sebuah gulungan. Isinya merupakan pesan bagi umat manusia;

"[...] but you shall learn, my fearful ones, that it is I who brings you fairness and resolution. It is I who protects you, my suffered children of the Earth. It is I who heals your wounds and makes you strong..."

Terjemahan:

"[...] tapi kalian harus belajar, aku yang ditakuti, akulah yang membawakanmu keadilan dan resolusi. Ini adalah aku yang melindungimu, wahai anakku yang menderita di bumi. Ini adalah aku yang menyembuhkan lukamu dan membuatmu kuat..."

Kenyataan bahwa Hecate selalu muncul dalam kegelapan, manusia dengan mudah mengabaikannya. Manusia tidak suka penderitaan, ingin menghindari kesusahan.

Padahal kenyataan hidup memiliki makna berbeda. Bahwa tidak ada kebahagiaan tanpa penderitaan. Tidak ada sukses tanpa pengorbanan. Tidak ada kemahsyuran tanpa perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun