Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Satu Bulan yang Suram bagi Liverpool

12 April 2024   08:41 Diperbarui: 13 April 2024   00:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool menderita kekalahan dari Atalanta di Anfield (3-0) dalam leg pertama Piala Liga Eropa. Foto: Darren Staples/AFP via Kompas.com

Ketika Liverpool tersingkir dari Piala FA pada 17 Maret 2024 oleh Manchester United (MU) di Old Trafford, asa Liverpool meraih empat trofi pada musim ini menjadi pupus. 

Sejak saat itu, tertinggal dua trofi, yang nota bene satu trofi, Piala Carabao 2024 sebenarnya sudah masuk kabinet Liverpool. Asa terakhir Liverpool adalah meraih trebel. 

Dua trofi, Liga Inggris dan Piala Liga Eropa menjadi target tersisa Liverpool. Namun, tak disangka jalan untuk memenuhi target itu tak semulus dari apa yang dibayangkan. 

Dalam rentang kurang dari sebulan, asa untuk meraih trebel berada di ujung tanduk. Barangkali paling tepatnya, belum sepekan mimpi trebel Liverpool musim ini mulai abu-abu.

Mulai dari hasil imbang kontra MU pada lanjutan Liga Inggris pekan ke-31 yang mana pasukan asuhan Jurgen Klopp itu ditahan imbang 2-2 di Old Trafford. Hasil imbang itu membuat Liverpool harus turun ke peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris di bawah Arsenal. 

Berselang tiga hari setelah hasil kurang manis di Old Trafford, secara mengenaskan Liverpool tumbang di Anfield pada leg pertama di babak perempat final Liga Eropa. 

Tak tanggung-tanggung, tim tamu asal Serie A Liga Italia, Atalanta datang ke Anfield sebagai "kuda hitam" tetapi berhasil menyarangkan tiga gol tanpa balas ke gawang Liverpool. 

Terang saja, tiga gol itu seperti tamparan keras untuk Liverpool yang sebulan lalu mempunyai asa besar meraih empat gelar pada musim ini. Asa itu makin berada di ujung tanduk lantaran dua hasil negatif yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari sepekan.

Apa yang salah dari Liverpool? 

Menimbang dua laga terakhir Liverpool, dua faktor yang bisa menjadi sebab. Pertama, lini depan Liverpool yang kehilangan "instinct killer". Banyak peluang tercipta, tetapi faktor penyelesaian akhir begitu lemah.

Penyerang tengah, Darwin Nunez kembali menjadi sorotan. Pemain asal Uruguay ini tercatat menyia-nyiakan dua peluang emas dalam laga kontra Atalanta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun