Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dijamin Tidak Akan "Ghosting" Lagi, Teknologi Ini Bisa Mengobrol dengan Orang Mati

9 Maret 2021   07:40 Diperbarui: 9 Maret 2021   07:47 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chatbot atau Chatterbot sendiri adalah sebuah program komputer berbasis AI (Artificial Intelligence) yang dirancang untuk menyimulasikan percakapan bak manusia. Teknologi ini juga dikenal sebagai asisten digital yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan memberikan jawaban relevan dengan cepat.

Kuyda bersama tim engineernya kemudian bekerja selama tiga bulan mengumpulkan setiap detil memori digitalnya. Termasuk di antaranya adalah pesan teks, SMS, foto yang pernah ia unggah, artikel buatannya, obrolannya bersama orang lain selama ia masih hidup, hingga gaya bahasanya.

Alhasil, ia berhasil "menghidupkan" Roman dan berbincang dengannya. Meskipun ia tahu bahwa itu hanyalah AI, tapi Kuyda dapat mengobati rasa rindunya. Ia juga mengaku lebih cepat "move on" ketika chat bot itu jadi.

Bukan hanya Kuyda, semua orang-orang yang mengenal Roman selama masa hidup pun bisa berbincang dengannya. Mereka mengaku dapat mengenal lebih dalam tentang Roman dibandingkan sebelumnya.

Ilustrasi percakapan Roman dan Kuyda (sumber: ibtimes.co.uk)
Ilustrasi percakapan Roman dan Kuyda (sumber: ibtimes.co.uk)
Semua database yang berhasil terkumpul, membuat orang akhirnya memahami hal-hal yang tak pernah diungkapkan oleh Roman sebelumnya, seperti seleranya fesyen, cita-citanya, hingga opininya terhadap hal yang spesifik.

Mereka juga mengaku menjadi lebih jujur dan terbuka kepada dan semakin mengenal Roman. Dan yang terpenting, dapat mengobati rasa rindu mereka.   

"Orang-orang yang mengenal Roman mengatakan, ini adalah Roman. Setidaknya ini terdengar seperti dia," ujarnya.

Lebih lanjut menurut Kuyda, seharusnya teknologi bisa memberikan solusi untuk mengatatasi rasa duka.

"Ini adalah masa depan," pungkasnya.

Akan tetapi, layaknya teknologi baru pro dan kontra selalu terjadi. Mereka yang mendukung menganggap aplikasi tersebut bisa mengobati rasa rindu. Namun, ada juga yang menganggapnya mengerikan dan berbau gaib. Seperti yang diungkapkan oleh ayah Roman;

"Saya bisa belajar lebih banyak tentang anakku sendiri. Namun ketika aplikasi itu tidak berjalan sebagaimana Roman, saya sadar telah kehilangan anak saya," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun