Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah RA Tan Peng Nio, Mulan dari Tanah Jawa

13 September 2020   08:23 Diperbarui: 13 September 2020   08:31 5484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam RA Tan Peng Nio dari kejauhan (sumber: aroengbinang.com)

Pada tanggal 20 Desember 1742, Pakubuwono II kembali dinobatkan menjadi Raja Mataram dan tunduk di bawah kekuasaan VOC.

Sunan Kuning dengan pengawalan Kapitan Sepanjang dan sisa prajuritnya bergerak ke arah timur untuk meneruskan perlawanan secara gerilya.

Dalam sebuah peperangan besar pada tahun 1743, akhirnya Sunan Kuning menyerah kepada Belanda di Surabaya dan dibuang ke Sri Lanka.

Kapitan Sepanjang yang berhasil lolos, pindah ke Bali dan mengabdi kepada salah satu kerajaan disana, untuk meneruskan perjuangannya melawan Belanda.

Sadar akan kekuatan penggabungan orang Tionghoa dan Jawa, Belanda mulai melakukan politik adu domba, dengan mengangkat warga Tionghoa sebagai warga kelas II, di bawah kaum Eropa, dan di atas kaum Bumiputera.

Strategi ini juga dibarengi dengan pemisahan wilayah pendudukan warga Tionghoa secara ekslusif dengan warga pribumi, agar tidak terjadi pembauran. Strategi ini terbukti berhasil, dengan terbentuknya segregasi diantara warga Tionghoa dan kaum Bumiputera.


**

Sejarah Perang Kuning secara keseluruhan perlu mengingatkan kita, bahwa semangat perjuangan sebagai satu bangsa dan satu tanah air, janganlah dilihat dari warna kulit semata.  

Seberapa besar jasa perjuangan Tan Peng Nio melawan penjajah Belanda, tidak ada yang bisa memastikan. Namun, kehadirannya, turut memberi warna dalam sejarah bangsa melawan penjajahan Belanda.  

Makam RA Tan Peng Nio dari kejauhan (sumber: aroengbinang.com)
Makam RA Tan Peng Nio dari kejauhan (sumber: aroengbinang.com)
Semangat perjuangan dalam kisah Mulan, secara tidak langsung mengingatkan kita tentang keberadaan seorang pejuang wanita dari etnis minoritas yang tergabung dalam pasukan Jawa, melawan kompeni Belanda.

Tidaklah terlalu berlebihan, jika Tan Peng Nio kita beri gelar sebagai Mulan dari Tanah Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun