Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Balada Mulan: Legenda yang Berakhir Tragis dalam Kisah Asli

9 September 2020   06:14 Diperbarui: 9 September 2020   06:32 4361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulan (sumber: today.line.me)

Dalam satu pertempuran yang ganas, Mulan memutuskan untuk membuka penyamarannya dan bertarung dengan mengenakan pakaian wanita. Hal ini ia lakukan untuk memberikan semangat kepada para prajurit.

Reaksi pasukan yang terpesona, kagum, dan penuh rasa hormat kemudian berhasil memenangkan pertempuran tersebut, meski dengan cara yang tidak mudah. 

Kisah heroik perjuangannya kemudian didengar oleh Kaisar. Pada saat Kaisar ingin memberikannya hadiah, Mulan menolak, dan hanya meminta seekor kuda untuk kembali ke kampung halamannya.

Disinilah letak perbedaan cerita, dan ada beberapa versi tentangnya. Ada yang mengisahkan ketika ia pulang, ternyata ayahnya sudah meninggal, sehingga ia merasa telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.

Ada juga versi yang berbeda yang mengatakan, ketika ia pensiun di kampung halamannya sendiri, ia tidak merasa seperti pahlawan, akibat trauma yang dialami selama di medan perang.

Merasa kesepian dan dipenuhi perasaan bersalah, akhirnya Mulan memutuskan untuk membunuh diri.

Namun apakah Mulan adalah tokoh nyata? Tidak ada jejak arkeologi yang pernah ditemukan untuk mendukung keberadaanya, meskipun peperangan antara kerajaan Wei Utara dan Mongolia yang menjadi latar belakang kisah Mulan, memang benar-benar pernah terjadi.

Terlepas dari apakah Mulan memang benar-benar ada, kisahnya telah memberikan banyak inspirasi mengenai perjuangan kaum wanita yang sederajat dengan lelaki. Kisah ini mewakili emansipasi wanita tertua yang masih diceritakan kepada murid-murid sekloah di Tiongkok, hingga kini.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun