Gambar alat kelamin dalam bentuk sopan menjelaskan mengenai sistem reproduksi, membuat murid terkagum kagum...
"Ohhhh... dari situ ya datangnya adek." Begitulah kesimpulan murid sekelas.
Kondom asli dikeluarkan dari plastik dan diperlihatkan dengan setengah hati, membuat murid wanita tersipu malu, dan murid lelaki tertawa lepas.
"Ahhhhh... gua sudah tahu caranya goblok," Begitulah celoteh Max, murid terbadung dari kelas III Fisika.
Inilah sedikit bayangan mengenai Pendidikan Seks yang saya dapatkan untuk pertama kali sejak usia dini, meskipun menurut saya, yang diajarkan itu sudah dipahami dengan sangat jelas oleh teman sekelas.
Buktinya, seminggu setelah Pendidikan Seks diajarkan, santer terdengar kabar, sepasang insan kedapatan berhubungan intim di WC sekolah. Ternyata mereka berdua adalah murid yang sangat menghayati Pendidikan Seks yang kepepet.
Syukur alhamdulilah, 30 tahun telah berlalu dan sang pelaku masih menjadi pasangan suami istri yang setia. Tidak ada yang salah disini, kecuali malu dimasa lalu.
Saya juga mengingat kisah dari kawan SMA yang bernama Richard (nama samaran). Adalah lazim jika sesama murid SMA berkunjung dan bermain di rumah kawan.
Seorang kawan membawa majalah remaja "RIA FILM" dan membuat Richard ketakutan bukan kepalang, karena majalah "remaja" adalah barang "haram" di rumahnya.
Menurut Richard, jika ibunya menemukan majalah macam macam, maka dia akan diganjar dengan hukuman berdoa selama dua jam.
Si Max yang jauh lebih berpendidikan diantara kita, sontak mengambil alih Pendidikan Seks untuk Richard dan para perjaka lugu lainnya.