Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bani: Menulis Buku untuk Jodoh

8 Agustus 2020   20:11 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Namun tidaklah untuk dikecewai ketika memang tidak terbalas, rasanya  hati juga entitas yang hidup dari manusia untuk memilih siapakah yang pantas menerima hatinya tersebut".  

Mencari suatu kepantasan seperti tidak ada dalam ukuran. Hati memang misteri, tetapi hati yang bahagia tidak dapat pula disamakan dengan senyum yang terus terbuka lebar dari bibir manusia. 

Kebahagiaan memang unik, ia terasa didalam hal yang paling tersembunyi manusia. Memang bukanlah untuk dipikirkan, hati rasanya tidak terpikir, tetapi ia "hati" hanya terpengaruh oleh pikiran yang sumpek dan ruwet yang manusia ciptakan sendiri sebagai bagian dari kematian hati itu sendiri.

Berseni menyentuh "kedalaman" hati (batin) untuk membunuh pikiran memang tidak mungkin dilakukan manusia.

Tetapi bagaimana jika pikiran yang berlebih itu sebagai bagian dari hidup dapat termanifestasi? Bahkan dicipta agar kreatif dan menjadi karya agung dimasa yang akan datang? 

Bukan hanya sebagai sesuatu yang menyembuhkan diri dan jiwa manusia, tetapi juga menjadi sesuatu yang membahagiakan; "sesuatu itulah sejatinya karya dari manusia dapat menyentuh bahagia walaupun untuk dirinya sendiri".

Tetapi sebagai penulis yang akan terus berkarya pada setiap waktunya, bukan Bani tidak bahagia menjalani hidupnya, hanya saja kepedihan hidup itu merupakan kebahagiaan jika ditulis. 

Adakalanya realitas adalah kepalsuan, ya, memang tidak terketahui, siapakah yang palsu itu? Realitas atau ide-ide dari realitas itu sendiri?

Seberapapun kepedihan hidup itu, manusia selalu punya cara agar dia dapat berbahagia, walapun terkesan sulit untuk berbahagia, bahagiakanlah dirimu sendiri dengan caramu manusia. 

Tidak mungkin ketika dari dalam dirimu belum bahagia, kamu dapat membahagiakan manusia lain.

"Ketidakbahagiaan dalam realita memang melekat pada seorang penulis. Maka "Bani" ingin menjadi seorang penilis: membaca dan menulis adalah upaya menjaga diri agar hidupnya manusia tetap waras".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun