Saat setelah ada berita mengenai kecelakaan ataupun insiden pesawat terbang, ulasan demi ulasan bermunculan dari berbagai pihak baik itu dalam format berita maupun analisis.
Kita pastinya ingin menjadi yang pertama memberitakan kejadian tersebut, namun dengan informasi yang masih sedikit dan terkadang simpang siur membuat pemberitaan dan ulasan kita menjadi kurang lengkap.
Terkadang berita mengenai pesawat yang mengalami 'loss of contact' (lost contact) diindikasikan atau diduga serta diikuti dengan kecelakaan tanpa merinci apakah pesawat mengalami loss of contact itu terjadi pada radar contact atau radio contact.
Bedanya adalah radar contact berkaitan dengan navigasi udara sedangkan radio contact berkaitan dengan komunikasi antara pilot dan pengawas ATC.
Gangguan daya atau tenaga listrik dan teknis bisa menyebabkan kedua contact tersebut tidak bisa dilakukan namun belum tentu berarti pesawat sudah mengalami atau dalam keadaan tidak lagi mengudara kecuali bila keadaan sudah berlangsung lama diluar ekspektasi.
Setelah ada pengumuman resmi adanya kecelakaan pesawat, ulasan berkembang menjadi berbagai analisis dari berbagai pihak dan bahkan dari pakar penerbangan, namun sebenar apapun analisis tersebut, sifat nya masih prematur atau dengan kata lain masih spekulatif.
Kecelakaan pesawat sama dengan kecelakaan lainnya yang merupakan rangkaian kejadian, hanya saja pada pesawat akan lebih kompleks karena merupakan sebuah kesatuan sistem dimana masing masing bagian dapat saling memengaruhi.
Keletihan dapat menjadi faktor pemicu kecelakaan mobil sehingga membuat pengendara tidak fokus mengendalikan kendaraannya, begitu pula pada pilot, atau perawatan yang tidak dilakukan secara berkala dengan diselingi dengan inspeksi inspeksi pre flight/ perjalanan, beberapa gangguan seperti roda pecah atau matinya AC pun akan meningkat kemungkinan terjadinya.
Kondisi dan keadaan yang dihadapi di kokpit juga dapat berbeda beda sehingga walaupun faktor sistem bisa menjadi faktor trigger namun masih ada faktor lain yang berkontribusi yang berbeda pada setiap kondisi dan keadaan.
Semua analisis baru akan berakhir pada pengumuman resmi investigasi yang dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu komite atau agensi yang memiliki peran dan fungsi pada penyelidikan kecelakaan pesawat terbang.
Selain daripada itu, kita juga ada baiknya memperhatikan kondisi emosional dari seluruh anggota keluarga dari penumpang yang berada dalam pesawat yang mengalami kecelakaan, terutama pada kecelakaan fatal yang mengakibatkan korban meninggal.
Bagi kita yang ingin mengulas ataupun memberitakan tentang kecelakaan pesawat, ada baiknya memang memperhatikan cakupan pemberitaan ataupun ulasan kita agar proposional dan menghindari untuk mendapatkan kepastian akan penyebab kecelakaan kecuali dari pihak yang berwenang melakukan investigasi.
Segala kemungkinan bisa menjadi subject ulasan ataupun diskusi dengan tidak menjadikannya sebagai jawaban atau penyebab kecelakaan.
Pemberitaan kita bisa mencakup beberapa hal sebagai berikut :
- ‌Tipe/Jenis Pesawat
- ‌Registrasi Pesawat
- ‌Operator/Maskapai
- ‌Nomor Penerbangan saat kejadian/insiden
- ‌Rute Penerbangan saat kejadian/insiden.
Sebagai tambahan, kita juga dapat menampilkan sejarah dan profile dari pesawat seperti tahun produksi, operator/maskapai sebelumnya dan lainnya yang berkaitan dengan pesawat tersebut.
Bagi yang ingin menambah ulasan dapat pula melihat kecelakaan lainnya yang menimpa tipe pesawat yang sama dengan pesawat yang baru mengalami kecelakaan, situs aviation-safety bisa dijadikan referensi dalam hal ini.
Juga pada umumnya pihak investigator mengumumkan temuan awal (preliminary report) mereka dengan menggunakan dasar komunikasi antara kru pesawat serta jejak penerbangan terakhir pesawat.
Dari temuan awal ini kita bisa mendapatkan gambaran kondisi dan keadaan pesawat saat sebelum mengalami kecelakaan, apabila ada indikasi adanya gangguan dari salah satu bagian dari sistem pesawat, kita kemudian bisa melihat kecelakaan serupa tadi di situs aviation-safety tersebut.
Mengulas kecelakaan pesawat bisa berbeda dengan insiden yang bisa tidak membutuhkan proses investigasi dari badan keselamatan transportasi nasional, cukup di internal operator pesawat/maskapai, dalam hal ini ulasan bisa cukup dilakukan dalam satu artikel.
Sedangkan untuk kecelakaan pesawat dengan proses investigasi maka pembahasan bisa dengan lebih dari satu kali untuk mengikuti perkembangan yang terjadi.
Akan tetapi, ulasan maupun pemberitaan apapun selalu membutuhkan sumber yang valid agar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima oleh pembaca tanpa mengajak mereka untuk ikut berspekulasi.
Dan ketika sumber valid tersebut hanya satu serta memerlukan proses dan waktu untuk memberikan laporan nya maka ada baiknya kita mengulas nya secara lengkap dan komprehensif setelah adanya hasil investigasi dari badan yang berwenang.
Walau demikian, terkadang ulasan dan pemberitaan seperti ini jarang dilakukan, seakan akan perkembangan lanjutan dari kecelakaan pesawat tidak lagi menjadi berita penting.
Dalam bingkai penerbangan, hasil investigasi justru yang dinanti oleh para pemegang kepentingan di bidang penerbangan mulai dari pabrikan hingga operator/maskapai.
Sumber pembelajaran akan sesuatu tidak selamanya berasal dari ilmu dan pengetahuan saja tetapi juga adakalanya dari sesuatu yang tidak kita ingin harapkan terjadi seperti kecelakaan.
Pil pahit memang pahit namun tidak ada seorang pun didunia ini ingin menelan pil pahit terus menerus yang mengindikasikan ada yang tidak sehat dari dalam tubuh kita.
Dengan ikut mengulas nya dengan baik dan tepat serta tidak menambah kekeruhan, kita ikut dalam proses pembelajaran pada dunia penerbangan sekaligus memberikan informasi yang bersumber dari badan yang valid.
Salam Aviasi.
