Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Usaha Mikro Kecil dan Manis (UMKM) Isti, dengan Jadah Tempe dan Wajiknya

23 Desember 2020   13:54 Diperbarui: 25 Desember 2020   06:56 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa saat saya melihat proses pembuatan jadah, jam dinding di rumahnya sudah mendekati angka 9 malam. Saya bersiap pamit tetapi Isti masih harus menyiapkan daun pisang untuk bungkus jadah tempe yang akan dikerjakan esok hari. 

Isti yang tangguh

Sebelum saya pulang karena menyadari, Isti harus istirahat. Karena esok harus mengantar jadah ke warung-warung atau penjual makanan, sekitar pukul 05;00. Saya iseng bertanya sambil pamit pulang "Jadi mbak Isti besok bangun jam berapa ?"

"Jam tiga pagi," jelasnya. Jawaban itu membuat mata saya terbelalak dan mulut sedikit terbuka menunjukkan keterkejutan. "Saya khan harus masak tahu bacemnya juga." jelas Isti. Bayangkan, itu semua dilakukannya setiap hari. Bagaimana kalau ada pesanan sampai ratusan jumlahnya.

Selalu bersama. Dirimu seperti jadah tempe (foto:ko in)
Selalu bersama. Dirimu seperti jadah tempe (foto:ko in)
Spontan saya pesan jadah tempe lima. Melupakan kata "Sedikit" seperti pesan Nina Noel dan rasa salut atas ketangguhan Isti sebagai pelaku UMKM. 

Rumah Isti di Purwobinangun Pakem Sleman. Setiap akhir pekan, hari libur sering dilalui para goes atau pesepada dari kota Yogya dan sekitarnya. Sebab daerah Pakem udaranya sejuk dan jika cuaca cerah gunung Merapi menunjukkan keelokannya. 

Untuk menghapus rasa lelah saat bersepeda. Apalagi jika saat beristirahat, menikmati pemandangan dan Merapi sambil menyantap jadah tempe atau wajik buatan Isti. Disertai teh panas, hangat  atau air putih sesuai kesukaan.

Merapi dan pesepeda (foto:ko in)
Merapi dan pesepeda (foto:ko in)
Jadah tempe buatan Isti, terus terang lebih besar jika dibandingkan dengan jadah tempe lainnya. Apalagi wajiknya, manisnya pas. 

Seperti yang membuatnya. "Ehm, ehm…" Maka tidak heran jika jadah tempe dan wajik Isti, beberapa kali saya unggah di akun instagram saya @atawaatawi. Bahkan seorang teman tertarik menjadikan Isti bintang tamu di podcastnya www.anchor.fm/warungsismbok yang tayang Januari 2021.

Isti, pengrajin jadah tempe dan wajik (foto:ko in)
Isti, pengrajin jadah tempe dan wajik (foto:ko in)
Bantuan saya mungkin belum seberapa alias"sedikit". Untuk mempromosikan jadah tempe dan wajik Isti Wiwin. Semoga Nina Noel memahami maksud saya dan berimbas baik dalam upaya mempromosikan UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Manis. Eh, Menengah. Jadah tempe dan wajik yang manis mbak Isti.

Untuk memperoleh jadah tempe atau wajik buatan Isti, mesti telpon sehari sebelumnya. Supaya Isti dapat memperkirakan jumlah jadah yang harus dibuatnya. 

Termasuk memberitahu lokasi pemesan, masih dalam jangkauan atau harus mengambil sendiri di rumahnya. Di  Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun