Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nasi Kenduri atau Nasi Berkat dari Blue Lagoon Yogyakarta

27 Agustus 2020   13:50 Diperbarui: 28 Agustus 2020   21:38 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Undangan tersebut sebagai bentuk mohon dukungan doa agar acara yang diselenggarakan esok berjalan lancar. Atau sebagai undangan agar besok datang ke pesta pernikahan .

Nasi berkat atau nasi kenduri memiliki arti atau simbol pengharapan akan hal-hal yang baik. Pengharapan dan permohonan kepada Sang Kuasa agar kehidupan kedepan dan selanjutnya dipenuhi dengan kesehatan, kesejahteraan serta keselamatan.

Tari Gambyong (foto:ko in)
Tari Gambyong (foto:ko in)
Demikian pula dengan Desa Wisata Blue Lagoon yang mengemas acara kenduri dalam bentuk Dialog Interaktif Press Tour Blogger dalam rangka uji coba new normal menerima kunjungan wisatawan.

Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih menyampaikan bahwa uji coba ini tidak hanya ditujukan ke destinasi wisata alam. Tetapi juga ditujukan ke kafe, pusat perbelanjaan, pasar dan tempat lainnya yang ada di Sleman.

Pemain gamelan (foto:ko in)
Pemain gamelan (foto:ko in)
Sudarningsih menggaris bawahi keterkaitan dengan istilah buka kembali. Istilahnya bukan membuka kembali suatu tempat termasuk destinasi wisata tetapi uji coba terbatas. 

Secara bertahap, Kepala Dinas Pariwisata Sleman bersama tim gugus tugas COVID-19 meninjau ulang sejumlah destinasi wisata. Berrkaitan apakah pihak pengelola dan pengunjung telah menerapkan protokol kesehatan atau belum.

Sebelum Blue Lagoon, kami sudah melakukan uji coba terbatas di sejumlah destinasi wisata seperti Tebing Breksi, dan juga Candi Ijo, jelas Sudarningsih. Disampaikannya, sekarang tidak bisa melakukan pembatasan pengunjung yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu.

Kini pembatasan jumlah pengunjung destinasi wisata dilakukan berdasarkan teknik khusus yakni dengan luas lokasi sebagai acuan. Menghitungnya berdasarkan carrying capacity atau keluasan. 

Misalnya,  satu titik itu dihitung jaraknya persatu meter, nanti satu lokasi itu diperkirakan maksimal kapasitasnya berapa orang sehingga tidak uyel-uyelan atau berjejal?

Suhadi pengurus Blue Lagoon Yogyakarta (foto:ko in)
Suhadi pengurus Blue Lagoon Yogyakarta (foto:ko in)
Tari dan kesenian tradisional ikut memeriahkan acara Minggu siang disela-sela kegiatan mengudar gagasan antara para pegiat media sosial, wartawan, pengurus desa wisata Blue Lagoon dan Dinas Pariwisata Sleman.

Blue Lagoon Yogyakarta letaknya cukup jauh dari pusat kota. Butuh waktu lebih dari 30 menit sampai satu jam jika jalanan padat. Letaknya ada di sisi Utara agak ke Timur dari Tugu Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun