Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Belajar dan Tumbuh bersama Risiko Lewat Nabung Saham

6 Agustus 2020   07:24 Diperbarui: 6 Agustus 2020   07:17 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukannya mau pamer. Jauh sebelum Pasar Modal Indonesia mengkampanyekan Yuk Nabung Saham. Saya sudah menerapkan pola sebagaimana menabung saham, dengan menyisihkan sebagian dari hasil kerja. Atau rezeki nomplok yang datangnya tidak terduga dengan membeli saham.

(foto:tradercantik.com)
(foto:tradercantik.com)
Perbandingannya, 90:10 atau 85:15 atau sesuai kebutuhan. Tentu mengutamakan rekening tabungan konvensional sebagai simpanan uang. Sementara sisanya untuk tabungan saham. Eit, jangan langsung berpikir uang tersebut langsung saya belikan saham. 

Bukan takut istri

Dana itu biasanya saya endapkan terlebih dahulu ke rekening investasi saya di perusahaan sekuritas atau pialang di Bursa Efek Indonesia atau IDX. Sambil memantau saham-saham bagus kinerja perusahaannya tetapi harga sedang turun.

Uang Rp 100.000  cukup untuk membeli saham dengan harga satu lembarnya dibawah Rp 500. Minimal pembelian 100 lembar atau satu (1) lot. Seperti saham Aneka Tambang (ANTM), di bulan Maret 2020, harganya berkisar Rp 350 perlembarnya. Artinya bermodalkan tidak sampai Rp 73.000 termasuk fee untuk broker. Sudah dapat memiliki saham 2 lot atau 200 lembar dari perusahaan tambang, salah satu produknya emas. 

Chart ANTM (foto: screenshoot, Ko In)
Chart ANTM (foto: screenshoot, Ko In)
Kesempatan baik tidak saya manfaatkan untuk membeli saham ANTM. Penyebabnya karena dana di rekening investasi saya, sudah minim dan tidak mencukupi. Walau sebenarnya di rekening tabungan biasa atau konvensional terdapat dana yang cukup. Namun saya tidak berani menggunakan.

Bukannya takut pada istri. Tetapi lebih sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas sistem keuangan di keluarga. Nyontek istilah keren Bank Indonesia, tak apalah ya.

Caranya, disiplin menggunakan jenis produk keuangan sesuai peruntukannya dan menghindari kemungkinan risiko terburuk, yang dapat terjadi di kemudian hari. Supaya tidak bertemu dengan si saudara kembar bernama risiko dengan senyum sinis mengandung ejekan.

Untuk itu, saya bedakan tabungan biasa atau konvensional dengan tabungan investasi atau tabungan saham. Tabungan terakhir ini  saya sebut sebagai, rekening ilang-ilangan atau hilang-hilangan. 

Alasannya, jika saham yang saya beli harganya turun drastis. Supaya saya tidak  merasa bersalah berkelanjutan dan terbebani karena rugi. Sebab risiko berinvestasi di pasar modal itu berkaitan dengan uang.  Walau dengan cara membeli secara retail, tetap berharga.

Jika harga naik dijual. Anggap itu bonus belajar menganalisa dan memprediksi pergerakan saham dari emiten atau perusahaan yang sudah go public dan tercatat di lantai Bursa Efek Indonesia.

Chart ANTM (foto: screenshoot,ko in)
Chart ANTM (foto: screenshoot,ko in)

Seni mengambil keputusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun