Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Karhutla dan ke Mana Perginya Rasa Takut Kepada Tuhan ?

19 September 2019   11:54 Diperbarui: 19 September 2019   16:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto:kompas/setpres)
(foto:kompas/setpres)
Sebagaimana Presiden Jokowi menduga jika kebakaran hutan dan lahan tersebut dilakukan secara terorganisasi karena luas karhutla di sejumlah desa terlihat sangat luas dan besar. Hal itu disampaikan Presiden saat meninjau lokasi karhutla di desa Merbau, Bunut, kabupaten Pelalawan, kota Pekanbaru. (Tempo,18/9/2019)

Demikian pula Kapolri Tito Karnavian, menduga ada unsur kesengajaan dalam kebakaran hutan dan lahan di Riau. Maka tidak heran jika Kapolri mengisyaratkan kemarahan pada jajarannya, jika sampai Kapolda tidak mampu mengatasi kebakaran lahan maka akan dicopot jabatannya. (Tribunnews, 16/9/2019)

Asap dari karhutla mengancam kesehatan dan keselamatan manusia wajar jika sebagian warga yang memiliki balita mengungsi. Menjauhi kepungan asap yang cukup pekat dan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia khususnya paru-paru, saluran pernafasan dan mata.

(foto:daily mail)
(foto:daily mail)
Masalah karhutla yang tidak segera teratasi  juga membuat geram Mendagri, Tjahjo Kumolo sehingga mengeluarkan pernyataan keras agar pemerintah daerah tidak menghalangi, jangan melindungi atau kongkalikong dengan perusahaan. Saat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyegel 10 lahan milik perusahaan yang diduga menjadi penyebab  meluasnya asap akibat karhutla.

Apalagi mengetahui gubernur Riau, Syamsuar malah pergi ke Thailand dengan alasan dinas padahal rakyat yang dipimpinnya sedang berjuang hidup di tengah pekatnya asap. Sebagaimana Tempo (18/9/2019) melaporkan, Syamsuar ternyata juga tidak hadir dalam rapat koordinasi Satgas Karhutla di landasan udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Mendagri menegaskan kepala daerah dan jajarannya harus lah melakukan tugas utama yakni melindungi masyarakat dari bencana daripada berpihak pada perusahaan pemilik lahan yang terindikasi sebagai penyebab bencana karhutla.

Tjahjo sendiri sempat menyindir Gubernur Riau Syamsuar yang pergi dinas ke Thailand saat masyarakat Riau tengah tercekik pekatnya asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Bahkan Syamsuar juga diketahui tak hadir dalam rapat koordinasi Satgas (Satuan Tugas) Karhutla di Landasan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

(foto:Republika/antara)
(foto:Republika/antara)
Jika seorang pemimpin kurang peduli pada rakyat dan lingkungannya maka siap-siaplah tata kehidupan dan lingkungan hidup akan rusak. Menjadi tidak layak sebagai tempat tinggal dan kemudian diikuti kerusakan tatanan sosial. Muncul aksi kekerasan dan tindak kejahatan karena setiap orang berusaha mencari selamat sendiri. Sehingga semakin memperparah situasi dan kondisi.

Saya jadi teringat kisah Nuh yang diperintahkan Tuhan untuk membuat kapal besar atau bahtera karena akan ada hujan deras tidak ada hentinya selama empat puluh hari, empat puluh malam. Kemudian pada hari ketujuh belas terbelah segala mata air sehingga mengeluarkan banyak air dan menjadi air bah yang menutupi seluruh permukaan bumi.

Mengapa dalam kisah tersebut Tuhan begitu murka kepada manusia? Kenapa Dalam kisah itu Tuhan memutuskan untuk mengakhiri hidup segala mahluk dengan air bah ? Karena bumi telah rusak dan manusia menjalani hidup dengan kekerasan kecuali Nuh dengan keluarganya.

(foto:deteam/micetimes)
(foto:deteam/micetimes)
Bukankah hutan merupakan bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara, sebagai tempat tinggal mahluk hidup lainnya dan generasi mendatang? Kemana rasa takut kita kepada Tuhan jika ciptaanNya pun kita rusak. Mengapa kita begitu congkak ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun