Mohon tunggu...
Klub Menulis HPIM
Klub Menulis HPIM Mohon Tunggu... OBOR

Akun Resmi Klub menulis Himpunan Pelajar Indonesia Ma'had di Mesir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Air Mata Bahagia

21 Agustus 2021   16:10 Diperbarui: 21 Agustus 2021   16:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahagiaku|Sabrinaass, weheartit.com

Tidak berpikir panjang, aku langsung menyetujuinya dan bersiap-siap untuk pulang ke Indonesia. Aku hanya memberi kabar kepada kakakku yang pertama, bahwa aku akan pulang lusa. Dan kita bersepakat untuk tidak memberitahukan kepulanganku kepada orang tua. Aku hanya memberi kabar bahwa lusa akan ada ustadzahku yang akan mampir ke rumah untuk memberikan oleh-oleh dari Mesir. Kemudian aku meminta tolong kedua orang tuaku untuk memasak yang banyak dan enak.

Tibalah harinya aku pulang ke Indonesia, dengan diantar oleh sahabatku, Jihan dan teman- teman lainya. Aku sangat bahagia, hari yang aku impikan akhirnya terwujud juga. Segera saja aku masuk ke dalam Bandara, selesai dengan proses yang panjang, aku pun terbang menuju Jakarta. Dalam hati tidak henti-hentinya menyebut nama Allah.

Tidak terasa sudah berjam-jam berada di udara dan sebentar lagi akan transit di Bandara Dubai. Selanjutnya melanjutkan terbang mengudara lagi menuju Jakarta. Aku sudah tidak sabar untuk melihat hiruk-pikuk dan suasana Jakarta kembali.

Setelah 12 jam lamanya, akhirnya terlihat lampu-lampu indah kota Jakarta. Aku senang sekali, sambil memuji nama Allah SWT. Karena pertolongan Allah lah Aku dapat kembali ke kampung halaman ini. "Alhamdulillah" syukurku.  Setelah berada di Bandara Jakarta, aku langsung berkemas untuk mencari tempat makan dan beristirahat sejenak. Karena aku akan melanjutkan perjalanan mengudara lagi ke kampung halamanku, Riau.

Setelah beres semua, aku langsung menuju Bandara domestik. Perjalanan kali ini tidak lama, hanya memakan waktu 2 jam setengah saja. Dan aku pun terlelap dalam pesawat. Pada akhirnya pesawat yang aku naiki turun dengan sempurna. Aku tidak menyangka kalau sudah berada di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau.

Dengan hati gembira, aku pun turun dan menuju ke pengambilan barang. Setelah dapat semua, aku langsung bergegas keluar Bandara. Langsung disambut hangat oleh kakakku yang sudah menanti kehadiranku sejak tadi. Lalu kami berjalan menuju ke mobil.

Orang tuaku sama sekali tidak mengetahui bahwa aku sudah berada di Indonesia. Mereka hanya tahu, nanti akan ada Ustadzahku yang akan datang. Aku dan kakakku sudah merencanakan ini secara diam-diam. Pada akhirnya, aku menyamar dengan memakai cadar burdah layaknya para ustadzah. Ketika telah sampai di depan Toko pakaian abi dan umi, aku pun masuk dan berpura-pura sebagai pembeli pakaian. Kemudian umiku menanyakan. "Assalamualaikum Ustadzah... ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang Umi. "Waalaikumsalam wr wb, boleh" jawabku. Sampai di sini belum ada kecurigaan. Lalu umi bertanya kembali "mau cari baju yang bagaimana, ustadzah? Lalu aku menjawab "gamis ada?",  "ada" timpal sang Umi.

Setelah memilih-milih pakaian, aku pun duduk di kasir depan. Dan mengatakan bahwa, aku adalah ustadzah nya Khansa dari Mesir. Lalu aku di perkenankan masuk untuk makan bersama. Sebelum makan bersama aku telah menyiapkan surprise untuk orang tuaku. "Umi dan Abi Khansa, saya ada 2 hadiah yang diamanahkan Khansa untuk disampaikan sekarang. Amanah pertama bolehkah Umi dan Abi berdiri di depan saya?" pintaku kepada umi dan abi. "Oh iya Ustdzah, boleh" jawab Abi. Setelah Umi dan Abi tepat berada di depanku, aku langsung menginstruksikan mereka untuk memejamkan mata terlebih dahulu. "Wah, ada apa ya kira- kira?" sahut  Abi.

Aku pun langsung meraih ransel dan mengambil 2 mahkota yang telah kusiapkan sejak lama. Tidak perlu berpikir panjang, langsung kupakaikan ke kepala orang tuaku. Dan aku memberikan Syahadah kelulusan hafidz ke tangan mereka. Kemudian kukatakan "Umi dan Abi silahkan buka matanya.!". Aku menahan air mata saat melihat mereka terkejut dan menangis bahagia. Bahagia sekali anaknya di sana telah berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz, "Nak, ini beneran? Khansa anakku di sana sudah hafidz?" Tanya umi. Aku hanya bisa menganggukkan kepala saja. Umi dan Abi langsung sujud syukur kepada Allah bahwa pengorbanan selama ini tidak sia- sia. Mereka mendapatkan anak yang salihah dan berbakti kepada Orang tua. keluarga yang melihat seketika ikut terharu dan meneteskan air mata.

"Ada 1 hadiah lagi yang akan saya berikan kepada Umi dan Abi. Hadiah ini adalah hadiah yang sangat Umi dan Abi inginkan. Sebelum itu umi dan Abi boleh tutup matanya kembali?" pintaku. Mereka pun menutup kedua matanya. Aku yang sedang memakai cadar segera dilepaskan dan berbalik membelakangi mereka. Lalu aku menginstruksikan untuk membuka kedua mata mereka, dan aku membalikkan badan kembali. Seketika umiku langsung memeluk tidak percaya, bahwa yang sedang berhadapan dengannya adalah anaknya yang sudah 6 tahun kurang lebih tidak pulang. Aku menangis sejadi-jadinya dan kita semua tenggelam dalam air mata kebahagiaan. 

Allahuwa'lam bissowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun