Mohon tunggu...
Klub Menulis HPIM
Klub Menulis HPIM Mohon Tunggu... OBOR

Akun Resmi Klub menulis Himpunan Pelajar Indonesia Ma'had di Mesir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Sopir Tua

15 Agustus 2021   21:11 Diperbarui: 15 Agustus 2021   21:17 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Suara azan maghrib berkumandang dengan syahdu, seolah memberi tanda jeda kepada hiruk pikuk kehidupan manusia kala itu. Jalan-jalan terpenuhi oleh langkah para perindu tuhannya. Dengan penuh harap akan ampunan dan kasih sayang dari Rabbnya, manusia-manusia yang berdosa dan penuh dengan kesalahan itu berlomba-lomba bergiliran ingin memasuki tempat terdamai di dunia, Baitullah.

"Ya Allah, ampunilah hamba yang penuh dosa ini, berikanlah ampunan serta Ridho-Mu, maafkanlah kesalahan-kesalahan kami, yang tidak disengaja juga maupun tidak.." pintaku dalam doa di ujung sudut masjid, tetesan air mataku yang terbendung lagi membasahi pipiku. Pelajaran sore tadi begitu menamparku.

Dugaanku salah besar, Pak sopir tua yang telah kusangka akan berlaku buruk padaku, ia malah benar-benar menyelamatkan hidupku. Pasalnya, saat itu ternyata ia hanya hendak mengembalikan dompet yang terjatuh saat perjalanan ke sekolah pagi tadi.

Dalam dompetku, berisi hal-hal paling berharga milikku saat itu, dari kartu ATM, kartu Iqomah, hingga beberapa ribu uang pound. Saat itu, aku benar-benar merasa tak berdaya, langit seakan runtuh menimpaku, bumi terasa hampa, kosong, seakan tak lagi memiliki tempat untuk berpijak, sambil menahan rasa malu dan menyesal, aku meminta maaf dan berterima kasih kepada Pak sopir tua itu.

SELESAI

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun