Semampir, 7 Juli 2025 - Kelompok 14 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gresik menggelar kegiatan bimbingan belajar (bimble) yang tidak biasa di Desa Semampir. Berbeda dari bimbingan belajar pada umumnya yang hanya berfokus pada pelajaran akademik, kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa malam ini menghadirkan pendekatan kreatif berupa mewarnai tokoh-tokoh wayang serta pengenalan singkat tentang kesenian wayang kulit.
Kegiatan berlangsung di Balai Desa Semampir dan diikuti anak-anak dengan penuh antusias. Dalam suasana santai dan menyenangkan, para peserta belajar membaca, berhitung, sekaligus mengenal tokoh-tokoh pewayangan seperti Semar, Petruk, Gatotkaca, dan Arjuna. Mahasiswa KKN yang bertindak sebagai tutor juga menyisipkan cerita-cerita ringan tentang karakter dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam dunia wayang.
Dipilihnya tema wayang dalam kegiatan bimble bukan tanpa alasan. Desa Semampir dikenal masih memegang erat tradisi budaya lokal, salah satunya pertunjukan wayang kulit yang rutin ditampilkan saat perayaan Sedekah Bumi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN ingin mengajak anak-anak lebih mengenal warisan budaya di lingkungan mereka agar tidak hilang ditelan zaman.
"Wayang adalah bagian dari budaya yang sangat berharga. Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenalnya sebagai hiburan saat ada acara desa, tetapi juga memahami maknanya dan memiliki rasa bangga terhadap budaya sendiri," ujar salah satu anggota KKN Kelompok 14.
Kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan minat belajar anak-anak melalui pendekatan yang menyenangkan. Dengan mewarnai tokoh-tokoh wayang, anak-anak tidak hanya melatih kreativitas dan motorik halus, tetapi juga belajar mengenal karakter lokal yang penuh nilai moral dan filosofi.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran budaya di kalangan generasi muda, sekaligus membuktikan bahwa proses belajar tidak selalu harus kaku dan membosankan. Mahasiswa KKN Kelompok 14 berharap apa yang telah dikenalkan hari ini dapat menjadi bekal bagi anak-anak untuk mencintai serta menjaga budaya mereka di masa depan.
"Semoga setelah kegiatan ini, anak-anak akan semakin mengenal budaya lokal, mencintainya, dan kelak mampu menjadi generasi penerus yang menjaga kelestarian wayang sebagai salah satu warisan budaya bangsa," tutup perwakilan kelompok KKN.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI