Perilaku hidup bersih merupakan semua perilaku gerakan kebersihan dan kesehatan yang digencarkan oleh Kementrian Kesehatan RI bagi semua elemen masyarakat khususnya anak-anak. Memperkenalkan mereka di ranah sekolah mengenai 14 indikator Perilaku hidup bersih yang diantara menggunakan air yang bersih , mencuci tangan, pemilahan sampah serta pentingnya memberantas jentik nyamuk. Membekali mereka dengan pengetahuan sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari- hari.Menanamkan pola kesadaran tersebut sejak dini demi terciptanya lingkungan sehat yang tidak hanya disekolah saja namun sekitarnya.
Jumat, 28 juli 2023 mahasiswa KKN kolaboratif kelompok 172 melaksanakan kegiatan sosialisasi Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 1 Sumberpinang kepada 58 peserta didik kelas 1 dan 2. Urgensi untuk memperkenalkan dan menanamkan 3 dari 14 indikator perwujudan PHBS merupakan tujuan dari sosialisasi yang kami lakukan. Implementasi tersebut berupa mencuci tangan sebagai langkah awal mencegah penularan kuman melalui makanan, membuang sampah pada tempatnya yang kemudian mengarah ke pemberantasan jentik nyamuk, serta menggosok gigi 2 kali sehari.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak luput dari peran para guru SDN 1 Sumberpinang yang berperan membantu kami selaku mahasiswa sebagai agent of change dalam aspek kesehatan dan kebersihan yang awalnya hanya menargetkan peserta didik kelas 1, atas usulan guru kelas 2 target kami perluas. Ketersediaan waktu dan tempat yang para guru berikan demi keberlangsungan program kerja ini sangat berarti bagi kami.
Kegiatan sosialisasi PHBS dimulai dengan perkenalan setiap anggota tim sekaligus sebagai upaya pendekatan kepada peserta didik. Sejumlah brainstroming berupa menyanyikan lagu, tepuk semangat kami selipkan untuk lebih menguggah semangat peserta didik. Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian materi dengan metode ceramah, tanya- jawab, serta demonstrasi melalui gerakan serta lagu menitik beratkan pada Learn and Use Method (Pelajari dan gunakan).Â
Materi yang dibawakan adalah pentingnya mencuci tangan mengikuti 6 langkah standard WHO, pentingya membuang sampah pada tempatnya, pemberantasan jentik nyamuk, serta pentingnya menggosok gigi. Alur kegiatan tersebut disusun sedemikan rupa agar peserta didik tidak hanya mendengar, maupun hafal, namun juga memahami serta mengaplikasi pengetahuan tersebut pada kehidupan sehari-hari. Sosialisasi PHBS ditutup dengan evaluasi ulang berupa pengadaan kuis dan pembagian hadiah seperangkat alat gosok gigi kepada mereka yang berhasil menjawab dengan tepat.
Sosialisasi tanpa adanya kerja nyata atau output menjadi kurang lengkap dan tidak sempurna. Berdasar hasil evaluasi jauh hari, tampaknya SDN 1 Sumberpinang belum memiliki peralatan cuci tangan yang lengkap. Pengadaan sabun cair dan lap tangan dilakukan. Pemasangan sejumlah poster dititik tertentu tentang pentingnya cuci tangan dan buang sampah turut kami sediakan sebagai reminder akan PHBS bagi para warga sekolah.
Rangkaian kegiatan telah kami lewati, peserta didik menunjukan antusiasme dan keaktifan yang sangat berarti. Hangatnya panas pagi tidak menjadi penghalang bagi mereka tetap ceria dan semangat.  Menunjukkan bahwa kegiatan ini terjalin dua arah, dari mahasiswa serta peserta didik. Hampir 70 persen dari mereka bersedia untuk tanya jawab tanpa ditunjuk. Dengan sigap mereka langsung menunjukan aksi nyata berupa mencuci tangan  serta menggosok gigi di wastafel sekolah dengan peralatan yang kami telah sediakan sebelumnya.  Ekspektasi te;ah berjalan nya sosialisasi ini, para peserta didik tidak hanya tahu mengenai pentingnya PHBS namun, secara sadar dan mandiri mengimplementasikan ilmu tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H