Mohon tunggu...
kkn108 gadingrejo
kkn108 gadingrejo Mohon Tunggu... Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember 108 - Desa Gadingrejo

KKN Kolaboratif 108 Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, merupakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai universitas, fakultas, dan program studi yang berbeda. Kami hadir untuk belajar bersama masyarakat, membangun sinergi, dan menciptakan dampak nyata melalui semangat kolaborasi lintas disiplin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetuk Pintu, Mencatat Asa: KKN Kolaboratif 108 Bergerak untuk Anak Tidak Sekolah di Desa Gadingrejo

31 Juli 2025   23:26 Diperbarui: 31 Juli 2025   23:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadingrejo, 26 Juli 2025 -- Dalam semangat pengabdian, kelompok KKN Kolaboratif 108 tidak hanya datang untuk menjalankan program, namun juga hadir menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat. Salah satu fokus utama minggu pertama KKN adalah mendata dan memverifikasi Anak Tidak Sekolah (ATS) di tiga dusun: Krajan Utara, Krajan Selatan, dan Padangrejo.

Bermodal data awal dari pemerintah daerah, clipboard di tangan, dan niat tulus dalam hati, para mahasiswa KKN bersama kepala dusun dan tokoh masyarakat setempat memulai langkah kecil mereka untuk perubahan besar. Sabtu pagi yang hangat menjadi saksi, saat para mahasiswa menyusuri gang-gang desa, mengetuk pintu satu per satu, dan mencatat cerita yang tak tertulis.

Di Dusun Krajan Utara, ditemukan anak yang berhenti sekolah karena harus membantu pekerjaan rumah akibat kondisi ekonomi keluarga yang terbatas. Di Krajan Selatan, seorang remaja mengaku kehilangan semangat belajar karena terlalu lama putus sekolah. Sementara di Padangrejo, ada anak dengan semangat belajar tinggi namun harus merantau demi membantu ekonomi keluarga karena keterbatasan biaya pendidikan.

Tak hanya itu, tim juga menemui kasus lain yang menyesakkan hati: seorang anak disabilitas yang sebelumnya aktif sekolah akhirnya memilih berhenti karena menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Peristiwa ini menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi semua anak.

Kegiatan ini bukan sekadar pendataan administratif. Ini adalah proses mendengar, memahami, dan merangkul realitas yang dihadapi anak-anak desa. Setiap data yang dicatat mencerminkan potret mimpi-mimpi yang tertunda, semangat yang nyaris padam, dan harapan yang masih menyala kecil di sudut-sudut desa.

Melalui kegiatan ini, Kelompok KKN 108 bertekad menjadi jembatan yang menghubungkan antara masalah yang ada dengan kemungkinan solusi yang dapat diwujudkan bersama. Dengan langkah kecil ini, mereka membuka jalan bagi harapan baru, karena setiap anak berhak bermimpi dan mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak, tanpa terkecuali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun