Sebagai orang dewasa kita agaknya harus mulai menyadari hal tersebut. Untuk apa? Tentu untuk adik-adik dan anak-anak kita agar mereka bisa tumbuh dengan lebih baik. Menjadi pribadi penyabar, bukan yang emosional.
Ketika kita menyalahkan televisi karena memberi pengaruh buruk pada anak, seperti adegan perkelahian atau bertengkar, marilah kita berkaca, apakah kita sudah tidak melakukan kekerasan verbal dan fisik di rumah atau sekolah?
Laporan UNICEF tahun 2014 menyatakan bahwa 80% orang tua di seluruh dunia melakukan pemukulan sebagai cara untuk mendisiplinkan anak. Dan para peneliti menyebut bahwa pemukulan lebih banyak memberi dampat negatif dibanding positif.
Bisa jadi, anak-anak yang melakukan kekerasan dan kerap bertengkar dengan temannya bukan karena adegan sinetron di televisi seperti yang banyak kita tuduhkan, melainkan akibat meniru perilaku buruk kita.
Tidak ada salahnya untuk memulai hari ini dengan meminta maaf kepada anak-anak yang kiranya pernah kita marahi, lalu memberi mereka pemahaman tentang pentingnya mengendalikan emosi agar tidak menyebabkan hal-hal buruk terjadi.
Tenru ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan, tapi sangat mungkin untuk mulai kita terapkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI