Sudah saatnya kita sebagai bangsa tidak lagi menjadikan Pancasila sekadar simbol atau hafalan semata. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap sila sejatinya adalah panduan konkret yang dapat dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam menghadapi ketimpangan yang selama ini menjadi luka terbuka dalam perjalanan pembangunan Indonesia. Jika kita sungguh-sungguh ingin melihat perubahan, maka seluruh pemangku kebijakan harus menjadikan Pancasila sebagai rujukan utama dalam setiap rancangan program pembangunan, mulai dari pusat hingga ke tingkat desa. Jangan biarkan rakyat di daerah tertinggal hanya menjadi penonton dari kemajuan bangsa, padahal mereka juga memiliki hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan nasional.
Kita juga perlu mengajak masyarakat luas untuk terlibat aktif dalam mengawal pembangunan yang berkeadilan. Peran serta rakyat, khususnya generasi muda, sangat penting dalam memastikan bahwa suara dari daerah-daerah terpencil juga terdengar. Jangan biarkan suara keadilan hanya bergema di ruang-ruang elite. Melalui kesadaran kolektif dan gotong royong, kita bisa membangun kesetaraan peluang bagi semua daerah tanpa memandang jarak geografis. Pendidikan, media, dan teknologi harus digunakan untuk membangun solidaritas lintas wilayah agar rasa persatuan benar-benar tumbuh dan tidak goyah oleh ketimpangan.
Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, kita memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk menjadikan pembangunan sebagai hak semua warga negara, bukan hak istimewa bagi wilayah tertentu saja. Jika Pancasila kita terapkan secara utuh dan konsisten, maka Indonesia akan mampu berdiri kokoh sebagai negara yang adil, sejahtera, dan bersatu. Jangan tunda perubahan. Mulailah dari hal kecil seperti kepedulian, dari keberpihakan pada yang tertinggal, dari semangat untuk mendengar dan memahami kebutuhan rakyat di daerah-daerah yang selama ini terabaikan. Karena di situlah esensi sejati Pancasila: menjadi jembatan bagi semua, bukan sekat bagi siapa pun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI