Mohon tunggu...
Fidia Larakinanti
Fidia Larakinanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Just look a little bit closer to me. Then, you'll find that I'm very interesting and hard to know. I'm just a little bit extraordinary.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ironi Sumpah Pemuda

15 Oktober 2012   17:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sumpah Pemuda adalah titik awal

lahirnya sekumpulan pemuda

penggagas persatuan bangsa

Sumpah Pemuda adalah
sebuah perjuangan
lahirnya semangat persatuan

Sumpah Pemuda adalah pengorbanan
Pemuda-pemudi Indonesia
Menyatukan bangsa
dari Sabang sampai Merauke

Sumpah Pemuda harus kita jaga
Jangan sampai dilupakan
Sumpah Pemuda lambang keutuhan
bagi negara kita Indonesia

Gesekan biola WR Supratman mengalun merdu

mengumandangkan instrumen-instrumen indah

nan menggetarkan hati

Menggugah jiwa

para pelopor pemersatu bangsa

Gubahan lirik lagu bersinergi dengan gesekan biolanya

memberikan kekuatan

bagi para pemuda

untuk memperjuangkan persatuan bangsa

Ciptaan WR Supratman menghanyutkan angan

pemuda – pemuda luar biasa

yang duduk di ruangan bersejarah

Delapan puluh orang putra terbaik bangsa

masih terenyuh

mendengarkan karya terindah

berjudul

INDONESIA RAYA

yang kelak puluhan tahun berikutnya

menjadi lagu kebangsaan

negara yang mereka impikan keberadaannya

Sumpah Pemuda telah tercanangkan
28 Oktober 1928 adalah harinya
dimana semua unsur negeri menjadi satu

Satu kesatuan

bangsa Indonesia
Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
INDONESIA


Saat itu Bahasa Melayu berubah nama
menjadi bahasa Indonesia

seiring waktu makin berkembang
menjadi bahasa nan mandiri

Namun, akar tetaplah sama dengan serumpun
hanya nama dan sejarah yang memisahkan

Dibalik kerudung banggaku itu
tersimpan segenggam duka
Semakin berkembang bahasa persatuanku
semakin hancurlah dia ….

Serbuan kosakata dari bahasa asing
Makin mencabik-cabik bahasaku
Makin menggerus jati diri bahasa bangsaku

Jaman tak bisa ditentang

Perubahan tak bisa dihalang

Kapankah kita sebangga Perancis pada bahasa ibunya?
Masih malukah kita dengan bahasa Indonesia?
Kapankah kita anggap bahasa Indonesia sebagai suatu kebanggan?

Itulah yang patut dipertanyakan pada setiap anak bangsa
Anak bangsa yang merasa dirinya sebagai putera-puteri Indonesia ….

Saat itu mereka mengakui bertumpah darah satu,

tanah air Indonesia

Sekarang, banggakah kita dengan Indonesia ?

Masihkah kita bertekad untuk tetap menjaga kehormatan bangsa ini ?

Saat itu mereka mengaku berbangsa satu,

bangsa Indonesia

Kini muncul pertanyaan

Siapkah kita memperjuangkan masa depan bangsa ini?

Mampukah kita mempertahankan jati diri bangsa ini?

Pepatah mengatakan,

bangsa yang besar adalah bangsa yang ingat akan sejarahnya

Sekarang, ingatkah kita akan sejarah bangsa kita?

Apakah kita bisa arif dalam memaknai sejarah?

Mampukah kita merenungkan dan mengambil pelajaran dari sejarah bangsa kita?

Mana semangat sumpah pemuda itu, kawan?
Apakah hanya sebagai pemanis bibir belaka?

Dimana rasa nasionalisme kita ?

Aku, kamu, dia, kalian, mereka ...

Apakah bisa memberikan jawabannya ?

Aku, kamu, dia, kalian, mereka ...

adalah generasi penerus bangsa

Di tangan kita, masa depan bangsa ini ada

Di genggaman kita, ada jati diri bangsa yang harus dijaga

Bagaimana nasib bangsa ini nanti ??

Jawaban dan kuncinya adalah keputusan kita

*Terinspirasi dari tayangan sebuah televisi swasta*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun