Widya Setiabudi, Caroline Paskarina, dan Hery Wibowo
Intoleransi di Tengah Toleransi: Kehidupan Beragama Generasi Muda Indonesia
Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi dokumen, dan observasi.
Toleransi dan Anti-agama: Masyarakat Indonesia menjadi lebih demokratis dan terbuka pasca-reformasi. Namun, ada orang-orang yang tidak toleran yang menganggap demokrasi sebagai sistem yang kafir dan menentang pluralisme agama.
Kasus Intoleransi: Di Indonesia, pendirian tempat ibadah dilarang, ulama mengalami kekerasan, dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas seperti Ahmadiyah dan Syiah menunjukkan intoleransi. Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Aceh adalah beberapa provinsi yang memiliki tingkat intoleransi yang tinggi.
Peran Pemerintah: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) adalah contoh kebijakan yang melibatkan pemerintah dalam menjaga toleransi. Meskipun demikian, pelaksanaan undang-undang masih belum ideal, terutama di tingkat pemerintah daerah.
pendidikan dan Toleransi: Pendidikan dianggap berperan penting dalam menanamkan sikap toleransi pada generasi muda. Namun, menurut beberapa survei, intoleransi dan radikalisme juga meningkat di sekolah dan organisasi keagamaan pemuda.
- Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intoleransi masih menjadi masalah besar di Indonesia, meskipun negara ini dikenal memiliki banyak agama. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan harus terus bekerja sama untuk meningkatkan toleransi dan mengurangi diskriminasi agama.
- Rekomendasi
Studi ini menyarankan agar pemerintah menerapkan undang-undang tentang toleransi beragama dengan lebih baik, terutama dengan meningkatkan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat daerah. Untuk menanamkan toleransi di kalangan generasi muda, pendidikan multikulturalisme harus diperkuat sejak dini. Untuk mengurangi kesalahpahaman dan kemungkinan konflik, masyarakat juga harus lebih aktif dalam membangun dialog lintas agama. Upaya sosial dan budaya seperti kampanye toleransi dan kolaborasi antarumat beragama sangat penting untuk memperkuat harmoni dalam kehidupan beragama di Indonesia, selain metode regulasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI