Saya sangat senang baru saja menyelesaikan membaca buku menarik berjudul Insider-Outsider Research In Qualitative Inquiry, karya kolaborasi dua perempuan hebat, Deborah Court dengan Randa Khair Abbas.
Buku ini mengupas dengan sangat baik seputar penelitian yang telah usang atau rumit selama ini, mengkaji isu-isu etika, dan menyarankan pendekatan metodologis yang spesifik. Juga menjelaskan bagaimana penelitian yang dikerjakan orang dalam-orang luar, yang bersifat kualitatif dalam lanskap penelitian yang lebih luas.
Deborah seorang imigran Yahudi Kanada di Israel. Randa seorang Druze asli Israel. Mereka berdua berlatar belakang dosen dan menjadi peneliti, berkolaborasi melakukan studi budaya Druze Israel, menceritakan dengan gamblang kemitraan mereka, hubungan intim dan bermanfaat untuk studi tentang komunitas Druze Israel selama 20 tahun.
Penelitian budaya melalui kemitraan dua peneliti: satu peneliti yang merupakan orang dalam budaya yang diteliti, dan satu peneliti yang merupakan orang luar. Mereka menghasilkan cara baru dan wawasan baru yang mendalam memahami kode-kode budaya dan makna yang terkandung tentang identitas, kewarganegaraan, orientasi agama, kepemimpinan, kehidupan perempuan, pengasuhan anak, dan pendidikan orang Druze.
Druze merupakan cabang dari Islam, tapi tidak mengikuti rukun Islam. Sebagian besar tinggal di Timur Tengah, terutama di Suriah, Israel, Lebanon, dan Yordania. Druze adalah komunitas jiwa yang tertutup, tidak memiliki tanah sendiri, sangat patuh pada tradisi termasuk larangan menikahi non-Druze, tetap membujang sampai menikah. Perempuan tidak bisa berpergian sendirian, selalu mengenakan pakaian tradisional, dan tidak boleh menyetir kendaraan.
Kemitraan orang dalam-orang luar adalah semacam hubungan organik dan hidup yang berkembang seiring waktu. Randa adalah orang dalam, sedangkan Deborah adalah orang luar.
Orang dalam, sampai batas tertentu, dibutakan oleh pengetahuan pengalaman tersebut, tidak dapat melihatnya dengan jelas karena begitu dekat. Peran Randa sebagai orang dalam adalah melihat dengan mata baru pada hal-hal yang diketahui, yang dianggap biasa.
Dalam buku ini, Randa mengisahkan perjuangannya sebagai orang Druze. Ibunya sangat tradisional dan religius, sementara ayahnya sekuler. Berkat kecerdasan dan tekadnya, ia doktor perempuan pertama dari Druze. Bisakah ia tetap menjadi perempuan Druze yang terhormat yang mencintai dan menghormati nilai-nilainya, seorang istri dan ibu, seorang peneliti, seorang agen perubahan, seorang aktivis sosial, seorang pemimpin pendidikan yang tidak sesusai dengan tradisi Druze?
Adapun peran Deborah sebagai orang luar adalah melihat, mengamati, dan bertanya mengapa, tidak takut bertanya tentang kehidupan, budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai. Salah satu peran orang luar adalah membantu orang dalam membangun jembatan, menggali pengetahuan diam-diam lalu menerjemahkannya ke dalam kosakata baru sehingga dapat dibagikan, ini berarti mengindentifikais kode-kode budaya.
Dalam ruang kemanusian yang lebih luas, penelitian terhadap komunitas, dan pemahaman yang dihasilkan penelitian ini, dapat memberikan penyangkalan bagi rasisme dan prasangka serta menandai jalan ke depan untuk merayakan taman manusia kita yang beraneka warna.
Saya ingin mengutip satu bagian buku ini, ajaran paling sederhana adalah:
