Sudah berapa kuat menjalani setiap hal
Sudah setinggi apa noktaf yang terdengar
Bukankah menjadi lain memang menyiksa
Mendengar apa kata orang adalah sebuah petaka, apa yang dilantunkannya seketika membuat diri putus asa
Bukan tanpa sebab menerima dengan lapang dada
Memang itulah yang hanya mampu diserapnya
Katanya, badebah ini tidak berguna
Lantas cuitannya apakah begitu mempesona
Perasaan saja mampu diterkamnya
Apalagi sebuah nyawa
Bisa seperdetik melayang olehnya
Setiap nada peroktafnya meninggi
Jiwa yang tenang menjadi api
Semakin lama tebakar semakin membawa perih
Tersayat habis menjadi luka mengoreng
Membekas dan tak bisa hilang kembali
Jiwanya disayat
Hatinya ditumbuk habis
Isi otaknya diberikan racun hingga isinya bercecer seperti terbius
Matanya sayu, semakin lebam hingga menebal membawa kesal
Pagi yang dibekali racun agar cepat mati, nyawanya harus hangus terbakar api.
Terima kasih untuk setiap nada yang terbongkar khusus untuk diri.
Aku yang meratapi,
Cirebon, 12 Oktober 2022-04:48
Kiki Ambarizki