Tetapi perencanaan itu belum mendapat persetujuan dari semua tawanan. Diantara tawanan tersebut ada yang pro terhadap Wimpie yang akan melarikan diri dari tawawan tersebut dan juga ada yang kontra terhadapnya yaitu yang setuju dengan Van Roscoot yang mempunyai firasat akan berakhirnya perang.
 Daalam tawanan tersebut terdapat 31 orang yang berasal dari bangsa Belanda dan 1 orang yang berasal daari pribumi yang Bernama Kliwon. Letnan Ose yang menjadi pimpinan Kamp tawanan tersebut memimpin sepuluh prajurit Jepang, ia tidak tahu bahwasanya tawanannya mempunyai rencana untuk melarikan diri. Dan wakilnya yaitu Sersan Kiguchi hanya mendapat laporan bahwa tawanan tersebut sedang terjadi kegentingan, sedangkan kegentingan tersebut penyebabnya ialah diri sendiri.
Pihak yang pro akan melarikan diri tersebut pun merencanakan pelarian dengan teliti. Jalan-jalan yang akan dilalui ditentukan oleh Kliwon. Padahal Kliwon pun tak punya keinginan untuk melarikan diri, tapi karna aibnya sudah diketahui oleh Wimpie yaitu telah berbuat zina dengan anaknya Haji Zen yang bernama Lena, terpaksa dia harus menyetujui rencana Wimpie.Â
Kliwon takut Wimpie akan marah dan menyebarkan aib itu, dan Haji Zen akan marah padanya dan ia pun akan sangat malu. Dalam rencana tersebut, Haji Zen bertugas sebagai seseorang yang menyiapkan persediaan makanan dan segala kebutuhan pelarian yang diperlukan.
 Sementara itu, Pak Tua Hassan akan menjadi pemandu ke desa terpencil tempat mereka akan bersembunyi. Karena kekalahan Jepang di kawasan Asia-Pasifik, komandan Jepang di Sumatra dipanggil ke kota Pekanbaru untuk menerima komando pusat komunikasi dan Letnan Ose, menyerahkan kepemimpinan sementara kepada wakilnya yaitu Kiguchi.
Dibawah pimpinan Kiguchi para tawanan mendapat siksaan, mereka juga diwajibkan untuk bekerja lebih berat. Dan yang melanggar perintahnya tersebut akan mendapatakan hukuman serta siksaan seperti tendangan dan pukulan dari prajurit.Â
Sementara itu Letnan Ose mendapatkan kabar bawah Jepang telah kalah dan menyerah terhadap sekutu hingga semua pimpinan diperingatkan supaya menjaga tawanan dengan baik sambil menunggu para tentara sekutu yang akan menyelesaikannya di Indonesia.
Sesampainya di Kamp Tahanan Letnan Oase segera memanggil tentara Jepang untuk menyampaikan pesan kaisar. Rupanya, tawanan itu menerjemahkan versi lain. Mereka percaya bahwa kedatangan tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Oase adalah perintah untuk pembantaian tawanan.Â
Dengan pemikiran ini, ketika tentara Jepang datang, para tawanan melakukan rencana pelarian mereka. Lena yang terpaksa ikut pergi bersama kekasihnya yaitu Kliwon. Terlepas dari saran Pak Tua Hassan, Lena memutuskan untuk bergabung. Dia melakukannya karena dia tidak ingin Kliwon meninggalkannya, meskipun Kliwon telah tidur dengannya berkali-kali. Dia juga tidak ingin menikah dengan pria muda lain yang tidak dia kenal dan tidak cintai.
Sebelum tawanan sampai di tempat tujuan, desa terpencil yang Kliwonan janjikan. Namun, para tawanan itu ditemukan oleh tentara Jepang. Para tawanan melakukan yang terbaik untuk mencoba melarikan diri dari pengepungan tentara Jepang yang dipimpin oleh Letnan Oase dan Sersan Kiguchi.
Sayangnya, Van Schott, Kliwon dan Lena bernasib sial. Ketiganya gagal lolos dari pengepungan, tetapi tahanan lainnya juga lolos. Ketiganya, di bawah komando Letnan Oase, tewas oleh peluru yang ditembakkan dari sepuluh tentara Jepang.