Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaknai Keseimbangan antara Pekerjaan, Kehidupan, dan Ibadah

23 Maret 2024   19:30 Diperbarui: 23 Maret 2024   19:35 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perempuan yang sedang bekerja (Sumber : womenlead.magdalene.co)

Pertama, niatkan untuk ibadah. Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan mulai dari rezeki hingga ibadah. Namun, sayangnya masih ada sebagian dari kita yang lalai untuk beribadah karena kesibukan bekerja hingga lupa dengan Sang Pemberi Rezeki. Oleh sebab itu, mulailah meniatkan kegiatan bekerja kita sebagai amal ibadah dan ladang kebaikan.

Kedua, gunakan cara yang baik. Hal ini dimaksudkan agar kita melaksanakan pekerjaan yang sejalan dengan tuntunan Allah contohnya sikap jujur. Selama sesuai dengan tuntunan agama berarti kita menggunakan strategi-strategi jitu dalam menjalankan urusan ibadah, amanah, muamalah, dan sebagainya.

Ketiga, jangan tinggalkan ibadah yang wajib. Kadang kalanya kita dihadapkan pada kondisi disibukkan dengan kepentingan pekerjaan hingga terkadang kewajiban untuk melaksanakan sholat terpinggirkan. Pada akhirnya, pekerjaan berbenturan dengan ibadah. Maka, jangan sampai hal demikian terjadi.

Keempat, mencari rezeki untuk bekal ibadah. Bekerja sebagai upaya mencari rezeki jelas tujuannya untuk bekal ibadah. Uang yang dihasilkan dari bekerja untuk menafkahi keluarga, zakat, infak, sedekah, wakaf, naik haji, umroh, dan sebagainya.

Niat, Nikmat, dan Keberkahan 

Berusahalah sekuat tenaga tetapi semua target kita, kita kaitkan dengan Allah. Apa yang kita lakukan sejalan dengan tuntunan Allah. Misalnya, seseorang yang sedang berusaha ingin berhenti dari kebiasaan merokok. Maka niatkan hal tersebut karena untuk menjaga kesehatan. Sedangkan menjaga kesehatan adalah perintah dari Allah. Niat tidak harus diucapkan tetapi kaitannya dengan hati.

Mengutip dialog keagamaan di salah satu kanal YouTube, Prof. Dr. M. Quraish Shihab menyampaikan bahwa tanda keberkahan di tempat kerja meliputi kebahagiaan dan ketenangan hidup. Hal demikian mengonfirmasi bahwa kesenangan, ketenangan hati, dan pikiran seseorang selama bekerja akan melahirkan performa kerja yang baik. Didukung dengan kondisi keluarga yang sehat, memiliki rekan kerja dan atasan yang berakhlak baik, serta lingkungan kerja yang mendukung untuk kegiatan beribadah seseorang.

Yang cukup memprihatinkan adalah seseorang memiliki gaji banyak, namun ketika Allah mencabut nikmat dan keberkahan darinya maka bisa saja misalnya melalui kendaraan yang sering rusak, istri sakit, dan anak yang tidak mudah dinasihati. Bukankah harapan dan doa kita adalah agar anak dan istri senantiasa sehat dan terjalin keluarga yang harmonis.

Upaya Keseimbangan

Adapun ikhtiar sebagai upaya kita menyeimbangkan antara pekerjaan, kehidupan, serta ibadah dapat melalui beberapa langkah sebagai berikut.

1. Setiap hari membagi waktu-waktu dalam kegiatan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun