Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Tips Orangtua Menghadapi Balita yang Suka Memukul

28 Februari 2024   16:52 Diperbarui: 1 Maret 2024   11:35 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak memberikan gestur ingin memukul (Sumber: Freepik)

Oleh karena anak belum mengerti sepenuhnya konsekuensi yang akan ia terima jika memukul, maka tugas orangtua adalah meluruskan tindakan anak melalui sikap yang bijak.

Berikut penulis sampaikan 5 tips bijak bagi orangtua menghadapi anak balita yang suka memukul.

1. Menenangkan diri

Sebelum menentukan langkah selanjutnya, sebaiknya orangtua dalam kondisi pikiran dan hati yang tenang. Agar setiap ucapan dan tindakan berdasarkan pada upaya perbaikan yang logis, bukan karena dorongan emosional semata. Tidak lantas terpancing emosi manakala anak melakukan tindakan tidak menyenangkan.

2. Memberi peringatan kepada anak

Peringatan pertama, berupa teguran verbal kepada anak. Orangtua mengingatkan anak selama bermain bersama temannya atau bahkan selama di sekolah (misalnya PAUD) untuk menjaga sikap sopan santun terhadap guru beserta teman-temannya.

Peringatan kedua, apabila anak masih saja "suka memukul" maka mengingatkan melalui teguran dan tindakan berupa melerai dan menenangkan diri anak. Memisahkan anak balita Anda dari teman-temannya atau seseorang yang dia pukul.

Peringatan ketiga, jika masih berulang kembali di sesi atau waktu berikutnya maka beri tahu konsekuensinya. 

Ada kalanya anak belajar melalui apa yang dia alami sendiri seperti misalnya saat dia memukul temannya dan temannya balik memukul, maka anak akan belajar sebab-akibat dari suatu tindakan. Tentunya pada bagian ini senantiasa dalam pantauan orangtua atau pengasuh agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

3. "Menyingkirkan" pemicu dan pencetus

Misalnya menyimpan mainan yang anak lempar atau pukulkan terhadap temannya. Orangtua dapat mengalihkan perhatian anak agar sejenak "melupakan" tindakan suka memukulnya dengan menggantinya melalui aktivitas lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun