Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kerjap Mata Pertama Menyapa Kutai Timur

22 Januari 2016   04:22 Diperbarui: 22 Januari 2016   04:31 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari bangkit dengan leluasa di langit kota Balikpapan yang lapang saat kami memulai hari pertama (11/1) untuk menempuh Etape I #DatsunRisersExpedition 2016 jelajah Kalimantan Timur (Kaltim). Pergerakan pertama kami adalah menuju bandara Sepinggan untuk menjemput rombongan risers yang berangkat dari Jakarta.

Segala sesuatu berlangsung dengan ringkas, masing-masing tim telah disediakan driver untuk membawa kami menuju Samarinda. Rute pertama berjarak sekitar 116 km ini ditempuh dalam waktu sekitar 3,5 jam.

[caption caption="Head of Datsun Ibu Indriani & Bapak Willy Prima Faulisa, Kacab Dealer Nissan-Datsun Sempaja Samarinda, mengangkay bendera tanda DRE 2016 dimulai (Dok. Datsun)"]

[/caption]

Di kota Samarinda, di kantor Nissan-Datsun Sempaja yang terletak di Jl. Wahid Hasyim, kami berkumpul dengan tim media yang sudah terlebih dahulu hadir sehari sebelumnya. Spanduk penyambutan sudah terpampang menerima kehadiran kami.

Usai santap siang dan briefing, dilengkapi seremonial sederhana, para risers pun dilepas untuk memulai ayun langkah pertama menjelajah Kalimantan Timur.

Rute kedua ini menanjak ke utara, dengan tujuan mencapai kota Sangatta dengan perhitungan jarak sekitar 170 km dari Samarinda dengan waktu tempuh di kisaran 4 jam.

Di sinilah kami mulai diperkenal dengan medan Kaltim yang sesungguhnya. Perbukitan yang tak henti-henti, kelak-kelok yang datang bertubi-tubi, melewati kawasan-kawasan tanpa penghuni, itulah irama perjalanan konvoi membelah Kaltim menuju wilayah Kutai Timur. Variasi lain adalah penggalan jalan yang masih sedang dikerjakan.

Jalanan beraspal bagus namun berlubang di tepi jalan yang sering datang mengejutkan karena "tersembunyi" oleh kontur tanah, menjadi tantangan yang tidak ringan untuk ditaklukkan. Saya mencatat kecepatan tempuh konvoi kami di kisaran 60-70 km/jam. Dengan kecepatan ini, perut serasa perlahan namun pasti dikocok oleh liak-liuk Datsun Go+ Panca.

Dengan prinsip kebersamaan dalam konvoi, waktu tempuh dirasa lebih panjang dari perhitungan di atas kertas. Itu sebabnya jam makan hampir lewat saat kami tiba di kota Sangatta (Kutai Timur) dan memasuki hotel di Kompleks Thomas Square.

Kelelahan mulai terasa, namun usai santap malam, >>>briefieng, dan pembagian kamar tidak membuat kami bergegas untuk lelap. Usaha pertama yang dilakukan setiap kelompok adalah mengusahakan WiFi.

Sekamar bertiga dalam Kelompok yang sama, saya dan Kaeka tidak berhasil terkonek dengan WiFi. Hanya pimpinan kelompok kami, Ganendra, yang mendahului koneksi, bisa masuk dan bertahan cukup lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun