Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Content Strategist

Penikmati cerita (story) di berbagai platform • Suka menulis kreatif (creative writing) tema gaya hidup (lifestyle) dengan gaya (style) storytelling • Senang membantu klien membangun brand story • Personal advisor/consultant strategi konten untuk branding dan marketing • Ngeronda di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Hans Jaladara dan Panji Tengkorak di Peta Sejarah Komik Indonesia

10 Agustus 2025   10:00 Diperbarui: 10 Agustus 2025   13:23 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki berambut putih dan berkaca mata ini, menyandang nama Hans Rianto Sukandi alias Liem Tjong Han. Lahir pada 4 April 1947, dalam karya kreatifnya ia sengaja menggunakan nama pena Hans atau Hans Jaladara.

Pada masa keemasan komik di Indonesia, nama ini dikenal luas sebagai satu seorang komikus terkenal. Tak bisa dimungkiri, nama Hans melejit tinggi bersama kepopuleran serial cerita silat Panji Tengkorak.

Itu sebabnya dalam jagat dunia komik Indonesia, Hans Jaladara termasuk salah satu tonggak penting. Namanya tertoreh tinta emas dalam peta sejarah komik Indonesia yang tercatat abadi.

Dia dikenal luas bersama komikus penting lainnya seperti Ganes Th (Si Buta dari Gua Hantu), Djair (Jaka Sembung), Hasmi (Gundala Putra Petir), Wid NS (Godam), dan Jan Mintaraga (Sebuah Noda Hitam).

Selain cerita silat Panji Tengkorak, karya-karya komik Hans Jaladara lainnya antara lain Walet Merah, Si Rase Terbang, Pendekar Bulupitu, Tridas, Setan Kepala Terbang, dan Intan Permata Rimba.


Sekilas Komik Panji Tengkorak

Kelahiran Panji Tengkorak ditandainya dengan penerbitan perdana komik cetak cerita silat Panji Tengkorak. Penerbit Dwi Djaja yang menangani karya kreatif tersebut, merilis komik tersebut pada tahun 1968.

Tokoh utamanya seorang pendekar misterius, yang dalam tampilannya menggunakan topeng tengkorak. Dia diselimuti emosi yang membara untuk menuntut balas atas kematian orang yang dicintainya secara mengenaskan.

Karakter Panji cukup menarik perhatian, sebab tidak berlaku sebagaimana lazimnya di mana sang pahlawan adalah si protagonis. Hans melahirkan jagoannya sebagai sosok antihero dengan isu kesehatan mental.

Topeng tengkorak yang dikenakan Panji menjadi jelas sebagai simbol sosok yang terluka dalam,
hidup dalam kepahitan, dan menanggung derita dari masa lalu. Simbol figur dengan beban dendam kesumat yang haus keadilan.

Secara keseluruhan, Panji Tengkorak dibukukan dalam lima jilid utama, yakni Panji Tengkorak, Dewi Bunga, Alas Purba, Duel di Atas Darah dan Karang, dan Pulau Tiga Iblis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun