Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Sang Musafir

5 Januari 2021   23:32 Diperbarui: 5 Januari 2021   23:34 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber pixabay.com.

Jejaknya menelusuri jalanan, tanpa takut tak ada keraguan. Menelusuri siang dan malam di sepanjang jalan. Penuh liku dan godaan.

Jauh dari keluarga dan kemewahan. Sejenak berteman sepi dalam keramaian. Menggali hikmah di setiap keadaan, menggores kebajikan di ujung jalan.

Jejaknya lurus tak pernah putus. Memaknai hidup dengan tulus. Bermodal nafas yang masih berhembus. Tak peduli fulus atau mampus.

Tiap jejak adalah kata. Tiap desa, tiap kota adalah sebuah cerita. Menoreh suka dan lara, berjumpa dengan aneka rupa manusia. Dari hamba sahaya hingga sang raja.

O, pijakanmu masih ada di sini. Tak peduli di sekelilingmu, orang asing yang membencimu, bahkan membahagiakanmu.

Jejak -jejak itu mulai beranjak, tinggalkan kenangan dalam tiap kesempatan. Beragam jenis sambutan. Penghibur dan pengingat di masa mendatang.

O jejak Sang  Musafir...kapan aku mengikuti jejak nafas hijrahmu. Hingga tak ada lagi benalu kedzaliman bersarang dihati.

Imam Chumedi (KBC-28)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun