Di Indonesia, Ramadan sering disebut sebagai bulan suci. Istilah ini telah mengakar dalam budaya masyarakat dan digunakan secara luas dalam berbagai konteks, baik dalam ceramah keagamaan, media massa, maupun percakapan sehari-hari. Sebagian lainya menisbatkan Ramadan sebagai Karim.
Dari sudut pandang Islam, penyebutan Ramadan sebagai bulan suci  maupun Karim sesungguhnya tidaklah tepat. Oleh karena itu perlu dikaji ulang dan diluruskan agar lebih sesuai dengan konsep yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Makna "Suci" dalam Islam dan Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata suci memiliki beberapa makna, antara lain: Bersih; bebas dari dosa, cela, dan kesalahan; Kudus; sakral; berhubungan dengan keagamaan atau kesucian; dan Tidak ternoda; murni. Dalam terminologi Islam, konsep kesucian memiliki makna khusus, baik  yang berkaitan dengan kesucian lahir (fisik),  kebersihan dan batin (hati), serta kebersihan nisbati (penjulukan). Dalam bahasa Arab, istilah yang sering digunakan untuk menyatakan kesucian fisik adalah hir (), sedangkan  untuk kesucian  hati adalah naq ().
Sedangkan untuk untuk kesucian nisbati (dan ini dari Allah SWT) ada istilah muqaddas () yang merujuk pada sesuatu yang memiliki kesakralan tertentu, seperti Tanah Suci ( , al-ar al-muqaddasah) untuk Palestina dan Makkah Al-Mukarramah ( ) untuk Kota Makkah.
Ramadan dan Konsep Kesucian dalam Islam
Dalam terminologi Islam, istilah bulan suci lebih sering digunakan untuk menyebut empat bulan haram ( , al-ashhur al-urum), yaitu: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keempat bulan ini memiliki status khusus karena Allah melarang peperangan dan tindakan kezaliman di dalamnya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an (QS. At-Taubah: 36). Adapun bulan Ramadan tidak termasuk dalam kategori bulan suci tersebut, meskipun bulan Ramadan memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam Islam.
Ramadan: Bulan Keberkahan dan Pengampunan
Ramadan memiliki berbagai keutamaan yang tidak berhubungan dengan konsep kesucian dalam pengertian syariat. Ramadan adalah bulan diwajibkannya puasa bagi umat Islam (QS. Al-Baqarah: 185) serta bulan diturunkannya Al-Qur'an. Â Beberapa julukan yang diberikan kepada Ramadan dalam Islam antara lain: Shahr Raman ( )Â -- Bulan Ramadan; Shahr Al-iym ( ) -- Bulan Puasa; Shahr Al-Maghfirah ( ) -- Bulan Pengampunan; Shahr Al-Qur'n ( ) -- Bulan Al-Qur'an, dan Shahr Mubrak ( )Â -- Bulan Penuh Berkah
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi Muhammad bersabda: "Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan penuh berkah (shahr mubrak). Allah mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu..." (HR. Ahmad).
Di negara-negara Arab, umat Islam umumnya mengucapkan Shahrun Mubrak ( ) untuk menyambut Ramadan, sebagai doa agar bulan tersebut membawa keberkahan bagi sesama Muslim. Shahrun Mubrak 'alain wa 'alaika ( ) -- Bulan yang penuh berkah bagi kami dan bagimu; atau Shahrun Mubrak 'alain wa 'alaikum ( ) -- Bulan yang penuh berkah bagi kami dan bagi kalian.