Mohon tunggu...
Akhmad Khoyrun Najakh
Akhmad Khoyrun Najakh Mohon Tunggu... Penulis | Abdi Negara

Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kehilangan Makna Ramadhan

11 Maret 2025   12:10 Diperbarui: 11 Maret 2025   09:21 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : koleksi pribadi. 

Pernah kah kamu merasakan tentang hidup yang seakan kehilangan makna? Hidup serba bercukupan bukan berarti orang tersebut bahagia. Ada saat dimana kita kehilangan makna dalam hidup. Menginginkan sesuatu yang lebih ada hal yang manusiawi. Tapi, pernahkah kamu bayangkan di luar sana banyak juga orang yang membutuhkan bantuan.

Di tengah gencarnya pemberitaan kasus korupsi yang tiada henti, hingga nominal kisaran kerugian yang sudah melampaui nalar sehat seorang penjahat. Bahkan setan pun akan terperangah melihat mereka yang berkuasa berbagi kekayaan yang bukan haknya. Apakah memang kondisi negara dan bangsa ini sudah sedemikian hancur hingga seakan mencapai titik puncak kebosanan hidup hingga hidup terasa hampa, kehilangan makna.

Apa yang harus dilakukan hamba yang tak punya kuasa ini? Hegemoni mainstream gaya hidup sehari-hari sudah berpatokan kepada apa yang menjadi viral. Bukan berdasar kepada kitab suci yang seharusnya manusia menjadikannya sebagai pedoman. Orang baik disindir bolak-balik, orang jahat diangkat seakan jadi terhormat.

Sudah saatnya kita kembali menjadi manusia yang sadar. Bahwa hidup ini hanya sementara. Kembali ke hadirat Allah, Tuhan yang menciptakan alam semesta. Semoga kabar-kabar buruk tentang laku jahat para koruptor akan bertemu dengan solusi penegakkan hukum yang pasti, bukan janji-janji politis bagi mereka yang waktu lalu mengikuti kontestasi.

Mari jadikan Ramadhan ini sebagai titik awal perubahan. Luruskan niat, perbaiki sholat, perbanyak sedekah dan amalan sunnah, terus menerus panjatkan do'a untuk negara ini, untuk semua orang, semoga dijauhkan dari pemimpin yang dzalim lagi serakah. Aamiin...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun