Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Puisi Kematian

17 Februari 2023   05:24 Diperbarui: 17 Februari 2023   05:38 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung gagak tua terbang melintasi udara
Menghirup nyanyian kematian
Saat menuju pemakaman
Kematianku menjadi sisa sepenggal puisi
Tentang bunga puisi kematian
Bertaburan hitam dan putih menjadi satu warna
Menuju pemakaman yang sesak akan ruh dan arwah

Bunga puisi kematian
Menjadi tabiat alam aksara dan bahasa
Sebelum nafas terlepas dari raga
Kuselipkan do'a lewat puisi
Memenuhi segala asa yang berubul dikalbu
Memenuhi panggilan suci
Saat maut datang tanpa ada kata penundaan
Karena maut adalah kehendak Ilahi

Bunga puisi kematian
Saat ujung subuh masih menggumpal gelap
Kematian dalam penantian di setiap tarikan nafas
Kini kematian sudah hadir mendekat
Menjemput ajal yang masih tersengal

Bunga pusi kematian
Bersama kain kafan yang mulai menutup wajahku
Bersama iringan do'a puisi
Kupersembahkan akhir hayatku
Dalam naungan bunga puisi
Menuju pintu Ilahi
Dia Sang Maha pemilik jasad dan nafasku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun