Pada 1933, berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Selanjutnya, pada 1936, Sutan Takdir Alisjahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Meskipun Pujangga Baru membawa pembaruan bagi bahasa dan sastra Indonesia, tetapi bahasa yang dipakai masihlah bahasa Melayu Tinggi yang "murni". Perbedaan bahasa Melayu Tinggi dan Melayu Rendah baru mulai pudar setelah munculnya Chairil Anwar.[
Pada 25-28 Juni 1938, dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu, dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Kongres Bahasa Indonesia kemudian rutin digelar lima tahunan untuk membahasa perkembangan bahasa Indonesia.
Nah, itulah informasi mengenai dasar dan kronologi sejarah bahasa Indonesia. Secara faktual, bahasa Indonesia memang dijadikan bahasa nasional resmi dalam momen Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Namun jika dilihat dari awal perkembangannya, sejarah bahasa Indonesia justru sudah dimulai sejak masa perdagangan.
Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa nasional pada 18 Agustus 1945. Penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ada di dalam Undang-Undang Dasar (1945) yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI. Bahasa Indonesia yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Melayu. Bahasa itu dikenal sebagai lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara. Ada beberapa alasan yang mendasari dipilihnya bahasa Melayu menjadi bahasa nasional yang menyatukan bangsa Indonesia.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Melayu yang telah berada di Indonesia sejak tahun 680 membuat Indonesia menjadi lebih kokoh. Dengan berkembangnya zaman dan proses akulturasi, bahasa Indonesia tetap menjaga keutuhannya. Diawali dengan bahasa pemersatu yang menyatukan setiap suku. Kemudian menjadi bahasa negara yang berpuluh tahun berlangsung dan kini, di era moderen, bahasa Indonesia mulai dikenal di belahan bumi lain. Dengan identitas yang berbeda, warga asing mulai mengucapkan bahasa Indoenesia. Bahasa Indonesia menyatukan, menjadi identitas, dan menjadi kebanggan Indonesia. Bahasa Indonesia diharapkan terus merekatkan setiap suku bangsa.
Referensi