Mohon tunggu...
Khofifah Amalia
Khofifah Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

reads and writes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Tren Fast Fashion dan Perilaku Konsumtif Remaja serta Dampak terhadap Lingkungan di Indonesia

27 Juni 2022   14:17 Diperbarui: 27 Juni 2022   14:26 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Industri pakaian fashion telah berkembang secara signifikan terutama selama 20 tahun terakhir. Perubahan dinamika industri fashion sejak saat itu, seperti peningkatan jumlah musim mode dan karakteristik struktural yang dimodifikasi dalam rantai pasokan telah memaksa retailer untuk menginginkan biaya rendah dan fleksibilitas dalam desain, kualitas, pengiriman dan kecepatan produk untuk masuk ke marketplace. 

Selain kecepatan pasar dan desain, pemasaran dan investasi modal juga telah diidentifikasi sebagai kekuatan pendorong daya saing dalam industri pakaian jadi. 

Franks (2000) menyarankan sense and respond sebagai strategi kunci untuk mempertahankan posisi yang menguntungkan di pasar yang semakin dinamis dan menuntut. Karakteristik penentu utama dari responsivitas yang cepat dan fleksibilitas yang lebih besar, dalam konteks ini adalah untuk memelihara hubungan yang lebih erat antara pemasok dan pembeli. 

Melihat struktur dasar industri mode hingga akhir 1980-an, retailer pakaian fashion menggunakan kemampuan mereka untuk mengamati permintaan konsumen dan tren mode (dikenal sebagai pakaian siap pakai) jauh sebelum waktu konsumsi yang sebenarnya untuk bersaing di pasar-pasar. Namun, beberapa tahun terakhir telah berganti, para retailer fashion bersaing dengan retailer lainnya dengan memastikan kecepatan pasar dan kemampuan mereka untuk menyediakan dengan cepat tren fashion yang dituangkan dalam peragaan busana. 

Retailer tersebut dapat dikreditkan dengan adopsi fast fashion yang merupakan hasil dari proses yang tidak direncanakan pada pengurangan kesenjangan waktu antara merancang dan konsumsi secara musiman. 

Pasar fashion saat ini sangat kompetitif dan kebutuhan terus-menerus untuk menyegarkan rangkaian produk berarti bahwa ada langkah tak terelakkan oleh banyak retailer untuk memperpanjang jumlah musim, yaitu frekuensi perubahan seluruh barang dagangan di dalam toko. 

Dengan munculnya koleksi barang dagangan, retailer fashion mendorong konsumen untuk mengunjungi toko mereka lebih sering dengan gagasan bahwa barangnya hanya ada di hari ini, besok sudah tidak ada lagi. Selain itu, keinginan untuk memiliki variasi dan kepuasan instan dengan harga yang memotivasi konsumen untuk memilih retailer seperti Zara dan H&M. 

Hal ini pula tak terlepas dari adanya pengaruh globalisasi yang merombak cara hidup manusia secara besar-besaran. Dimana globalisasi meliputi berbagai proses pada jantung ekonomi global, seperti halnya penyebaran komunikasi global, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, pasar uang global, hingga kemajuan pada industrialisasi pasar. Era globalisasi pula telah membuat dunia usaha semakin berkembang dan bersaing secara ketat. 

Pelaku bisnis harus mampu mengembangkan metode untuk menciptakan strategi perusahaan yang memberikan pengalaman positif bagi konsumen mengenai nilai lebih suatu produk, merek produk, pelayanan, lokasi yang strategis dan keterjangkauan harga serta penentuan metode promosi untuk memperkenalkan suatu produk. 

Hingga pertengahan 1980-an, kesuksesan dalam industri fashion didasarkan pada produksi massal berbiaya rendah dari gaya standar yang tidak sering berubah karena batasan desain pabrik. Peningkatan tiba-tiba dalam impor pakaian berorientasi fashion untuk wanita dibandingkan dengan pakaian standar pada 1980-an. 

Ini mengurangi permintaan akan pakaian klasik meskipun sederhana karena konsumen mulai menjadi lebih sadar akan style dan fashion. Misalnya, industri alas kaki wanita memperkenalkan warna dan tekstur pada kaus kaki dasar untuk dipadukan dengan setiap pakaian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun