"Ayah," sahutnya dengan suara bergetar, "aku tidak pernah meminta jadi pewaris. Kalau semua orang hanya melihatku sebagai aib, lebih baik aku pergi."
Dan malam itu juga, tanpa pamit pada siapapun, Raden Mas Sahid meninggalkan Kadipaten Tuban.
Ia hanya membawa sebilah keris, selembar sarung, dan hati yang penuh luka.
Langkahnya menuju kegelapan---sebuah jalan sunyi yang akan mengubah hidupnya selamanya.
BERSAMBUNG KE EPISODE 2 -- Pelarian dan PencarianÂ
Disclaimer: Cerbung Sahid "Mbrandhal" adalah karya fiksi yang terinspirasi dari kisah Raden Mas Sahid/Sunan Kalijaga. Seluruh alur, dialog, dan detail dramatik merupakan imajinasi penulis sehingga tidak dimaksudkan sebagai catatan sejarah otentik maupun representasi fakta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI