"Apakah dia bisa sembuh, Mbah?" suara Sardiman nyaris berbisik.
Mbah Sarpani mengunyah sirihnya pelan, mata tuanya menatap jauh ke luar rumah. "Kalau bulan purnama datang lagi, dan angin membawa bisikan dari kedhung... hanya hatinya sendiri yang bisa menolak. Tapi ingat, nak---air itu sabar. Ia selalu menunggu."
Sardiman merinding. Ia sadar, Kedhung Singkal belum selesai dengan mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI