Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita dari Bali

13 Juni 2025   20:25 Diperbarui: 13 Juni 2025   20:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerita dari Bali. dokpri

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Langit Lokapala mengeras bagai besi panas. Tujuh bulan tanpa hujan menjadikan tanah retak, daun-daun mengering, dan air telaga menyusut tinggal lumpur.

Sungai-sungai tak lagi bernyanyi. Penduduk menggigil bukan karena dingin, melainkan ketakutan akan masa depan yang kian meranggas.

Di tengah tanah kering itu, seorang lelaki tua bernama Ketut Tantra berdiri di depan ladangnya yang mati. Di tangannya, sebatang pohon jambu kecil, ia gali lubang di tanah keras dengan tangan gemetar. Anaknya sudah lama pindah ke kota, cucunya tak mau pulang.

"Untuk siapa kau tanam pohon itu?" tanya seorang pemuda yang lewat.

"Untukmu. Untuk anakmu. Untuk siapa pun yang nanti ingin bernapas."

Pemuda itu terdiam. Ia baru saja menjual tanah warisan kakeknya kepada pengembang. Uangnya digunakan untuk beli motor dan ponsel baru.

Orang-orang berkumpul di balai banjar. Percakapan mengalir seperti sungai yang dulu: deras, panas, dan jujur.

"Ini semua karena keserakahan kita," kata Ketut Tantra pelan. "Hutan habis, tanah dijual, sungai dicemari. Apa yang kita tinggalkan selain debu?"

"Dulu kami menebang kayu tanpa menanam lagi," gumam Gede Pastika. "Kami pikir bumi akan selalu memaafkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun