Saat itu, waktu seperti berlari
sementara aku hanya bisa berjalan
dengan kaki yang pendek...
Di saat hari mulai mengeluarkan keringat,
aku menangis sendiri,
menghapus air mata yang membasahi pori-pori.
Waktu terus berlari
sampai pada satu detik menuju siang benderang.
Ada pohon rindang
yang seolah-olah menawarkan keteduhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!